Salin Artikel

Kebakaran Taman Sari: Polisi Gelar Olah TKP dan Bantah Penyebab Musibah akibat Pertengkaran Suami Istri

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Keadilan Dalam, RT 002/001, Kelurahan Keagungan, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, pada Minggu (18/4/2021).

Kebakaran berdampak kepada sekitar 1.268 orang warga RT 001 dan RT 005 RW 001, serta RT 004, 005, 007 dan 008 RW 002 Kelurahan Keagungan. Api melahap 198 rumah warga.

Sejumlah bantuan logistik dari berbagai pihak telah diterima pihak kecamatan untuk kemudian dibagikan kepada para pengunsi.

Adapun tiga titik pengungsian telah disediakan.

"Satu, di lapangan depan SMP Muhammadiyah, dua, di lapangan RT 4 RW 10, tiga di musholla Al-Ikhlas RW 03," kata Lurah Keagungan Ian Imanuddin, Senin (19/4/2021)

Menurut Ian, kebakaran itu bermula pada Minggu sore, sekitar pukul 15.30 WIB. Api diduga bersumber dari korsleting listrik di salah satu rumah warga.

Warga segera bahu-membahu memadamkan api dengan dibantu puluhan orang petugas pemadam kebakaran. Namun, kata Ian, api baru dapat dipadamkan seutuhnya pada pukul 20.00 WIB.

Polisi gelar olah TKP

Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (20/4/2021) di sebuah rumah kontrakan yang diduga menjadi sumber api.

Olah TKP dilakukan oleh tim pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Mabes Polri beserta tim identifikasi dari Polsek Taman Sari dan Polres Jakarta Barat untuk menyelidiki penyebab kebakaran.

"Jadi, olah TKP hari ini kita sudah melakukan pemeriksaan kepada saksi terkait dengan kebakaran ini, kemudian objek TKP yang kita periksa rumahnya, bahan bahannya, barang-barang yang ada di TKP," kata AKP Tatang, salah seorang anggota Puslabfor yang bertugas pada olah TKP.

"Kemudian kita periksa tingkat kerusakannya, nanti kita bawa ke laboratorium, yang jelas ini masih tahap pemeriksaan," imbuh Tatang.

Adapun, saksi yang dimintai keterangan oleh tim Puslabfor adalah pemilik rumah.

Diungkapkan Tatang, pemeriksaan dari laboratorium akan segera diproses dan hasilnya akan keluar dalam beberapa hari lagi.

Tatang menyatakan pihaknya belum akan melakukan olah TKP lanjutan dalam waktu dekat.

"Sementara cukup. Selanjutnya kita kembalikan ke polsek," tutup Tatang

Bukan akibat pertengkaran suami istri

Beredar kabar bahwa api dipicu dari pertengkaran suami istri. Kemudian sang istri yang geram membakar kasur dan bantal yang ada di kamar kontrakannya.

Bahkan, beredar sebuah video yang memperlihatkan bantal yang telah terbakar di sebuah kamar kontrakan. Kamar tersebut dikabarkan merupakan kamar sumber api.

Namun, polisi membantah isu tersebut.

"Ada hoaks yang beredar di masyarakat. Beredar kabar kebakaran di sini (berasal dari) sebuah kamar, bantal, yang itu menurutnya sebagai sumber api di sini. Itu kita sudah telusuri ke pemilik kamar maupun ke pengelola kos maupun pemilik kos itu ternyata bukan kamar yang ada di sini," kata Kanit Reskrim Polsek Taman Sari AKP Lalu Ali, Selasa.

"Menurut keterangan saksi, api ada di atas atap. Sedangkan video yang beredar itu ada bantal. Dan itu sudah 100 persen kita konfrontir ke pemilik kos, TKP (video) bukan di sini," ungkap Lalu.

Neni, pengelola dari kontrakan menyatakan bahwa jendela yang ada di video dengan jendela yang ada di kontrakannya tidaklah sama.

"Dia punya jendela (jendela di video) agak ramping, kalau (kontrakan) kami lebih lebar jendelanya, saya lihat berkali-kali kayaknya itu jendelanya ramping," ungkap Neni.

Isu tersebut telah beredar di kalangan warga yang terdampak kebakaran.

"Dari suami istri bertengkar. Videonya sudah viral di Facebook," kata Thoriq, salah seorang warga terdampak kebakaran, Senin (19/4/2021).

Dikatakan Thoriq, dalam video yang tersebar, terlihat ada sebuah kasur yang terbakar.

"Suami istri berantem, dibakar sengaja, pintunya dikunci, langsung kabur dianya. Dibakar suaminya. Sebelumnya kedengaran siang malam berantem," kata Thoriq.

Tak lama setelah terdengar suara pertengkaran, api muncul dari kontrakan pasangan suami istri tersebut. Kontrakan pasangan itu ada di lantai dua sebuah rumah. Api kemudian cepat menyebar.

Hal serupa dinyatakan oleh warga lain yang tak ingin disebutkan namanya.

"Menurut informasi, suami istri berantem, ngebakar kasur dan bantal," kata seorang warga.

"Sengaja, sengaja dibakar itu katanya," ucap warga lainnya.

Warga berharap pemerintah beri bantuan

Para warga terdampak berharap pemerintay memberikan bantuan untuk membangun kembali rumah mereka.

"Pemerintah kalau bisa beri bantuan bangun rumah seenggaknya buat bawahnya saja, dasarnya, nanti sisanya bisa kami pinjam-pinjam," kata Putri, seorang warga terdampak saat ditemui di lokasi kebakaran.

Putri mengaku seluruh barangnya habis dilalap api.

"Barang enggak ada yang kebawa, duit aja enggak, cuma baju yang nempel sama badan aja ini yang ada," ucapnya.

Warga lainnya, Imas, juga menyatakan hal serupa.

"Ini kan semua harta habis, kalau bisa ada bantuan sedikit dari pemerintah buat bisa bangun rumah lagi," kata Imas."Ya mudah-mudahan bisa dapat bantuan cepat gitu untuk (bangun) rumah," kata Ali, warga terdampak lainnya.

Warga mulai urus surat kehilangan

Terdapat satu posko untuk mengurus surat kehilangan yang dibuka oleh polisi. Letaknya di pos RW 03 Kelurahan Keagungan. Pos mulai beroperasi pada Selasa.

Pantauan Kompas.com, pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 WIB, antrean warga terlihat di depan pos. Masing-masing membawa daftar dokumen yang dilahap api.

Para warga mengaku tak dapat menyelamatkan satu pun dokumen dalam kebakaran.

"Kemarin dibilang katanya kalau mau ngurus surat (kehilangan) ke pos RW 3, tadi sudah datang pukul 08.00 belum buka, saya balik lagi pukul 09.00 sudah pada ngantri," kata Hermina, salah seorang warga terdampak.

Hermina datang ke pos untuk mengurus buku tabungan bank, Kartu Jakarta Pintar, akta nikah, paspor, SIM C, BPJS serta ijazah dan rapor anak-anaknya.Ia mengaku menunggu selama lebih dari dua jam untuk mendapat layanan.

"Sudah datang dari pagi, ngantre yang datang banyak banget," kata Ati seorang warga terdampak lainnya.

"Saya mau ngurus surat ini, antreannya panjang dari pagi," kata Neni, seorang warga lainnya.

Di dalam pos, terdapat dua orang petugas dari kepolisian. Keduanya bertugas memproses surat kehilangan warga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/21/09534711/kebakaran-taman-sari-polisi-gelar-olah-tkp-dan-bantah-penyebab-musibah

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke