Sementara volume kendaraan di Jakarta tetap.
Kemacetan selama bulan Ramadhan, kata dia, terjadi karena jam sibuk berangkat dan pulang kantor bergeser.
"April ini ada lonjakan kecil 1-2 persen. Tapi kepadatan (terjadi) di bulan Ramadhan, kenapa? Karena biasanya pagi hari orang berangkat jam 5-6, sekarang semua berangka jam 7," kata Syafrin saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/4/2021).
"Jadi semuanya numpuk di waktu yang hampir sama," tambah dia.
Begitu juga dengan jam pulang kantor. Syafrin mengatakan, banyak kantor menerapkan jam pulang pukul 15.00 WIB, untuk memberikan kesempatan karyawan buka puasa bersama di luar kantor.
Dampaknya, arus lalu lintas menumpuk pada jam jelang buka puasa.
"Nah waktu-waktu inilah puncak arus yang sangat menimbulkan kepadatan," kata Syafrin.
Meski mulai terjadi kemacetan, Syafrin mengatakan, Pemprov DKI enggan mengembalikan kebijakan ganjil-genap.
Karena saat ini, kata Syafrin, Pemprov DKI masih membatasi volume penumpang kendaraan umum untuk menghindari penularan Covid-19.
"Oleh sebab itu ganjil-genap belum dioperasikan, tapi kami terus lakukan pemantauan," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/27/21152771/dishub-dki-kemacetan-jakarta-meningkat-2-persen-saat-ramadhan