JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan larangan mudik lebaran 2021 mulai 6-17 Mei 2021. Artinya, warga dilarang mudik atau bepergian ke luar kota pada periode tersebut.
Selain itu, pemerintah juga memberlakukan pengetatan persyaratan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang berlaku 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021. Pada periode tersebut, warga masih diperbolehkan untuk keluar kota dengan melampirkan hasil tes Covid-19.
Sejumlah warga DKI Jakarta pun memilih mudik sebelum periode larangan mudik lebaran 2021 diberlakukan. Lonjakan penumpang mulai terlihat di sejumlah stasiun dan terminal di DKI Jakarta.
Terminal Kalideres
Warga yang mudik lebih awal mulai terlihat di Terminal Kalideres di Jakarta Barat. Kepala Terminal Bus Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan, tercatat lonjakan penumpang hingga empat kali lipat hingga Minggu (2/5/2021).
"Mulai ada kenaikan penumpang, paling banyak pada Sabtu (1/5/2021) kemarin," kata Revi saat dihubungi Senin (3/5/2021).
Revi menjelaskan, lonjakan penumpang mulai tampak sejak Minggu (25/4/2021). Kala itu, jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Bus Kalideres adalah 458 orang.
Padahal, untuk hari-hari sebelumnya di luar masa mudik lebaran, jumlah penumpang di Terminal Bus Kalideres hanya berkisar 200-an orang.
Jumlah penumpang sempat menurun pada Senin (26/4/2021) ke angka 287 orang. Lalu, jumlah penumpang terus meningkat mulai Senin (27/4/2021) hingga Minggu (2/5/2021).
"Dari Selasa (27/4/2021) sampai Jumat (30/4/2021), naik terus sampai lebih dari 500-an. Lalu, Sabtu (1/5/2021) itu paling tinggi, sampai 977 orang," kata Revi.
"Pada Minggu (2/5/2021), jumlah penumpang yang berangkat mencapai 886 orang," tambahnya.
Kenaikan Penumpang Bus AKAP
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat adanya lonjakan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) selama April 2021.
Kepala BPTJ, Polana Pramesti mengatakan, kenaikan penumpang itu tercatat di empat terminal yakni Terminal Jatijajar, Depok; Terminal Baranangsiang, Bogor; Terminal Poris Plawad, Tangerang; dan Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Polana menjelaskan, kenaikan penumpang di Terminal Baranangsiang mencapai 3,2 persen pada bulan April.
Pasalnya, selama Januari hingga Maret, rata-rata jumlah penumpang per hari di Terminal Baranangsiang adalah 203 orang. Namun, pada bulan April, tercatat rata-rata penumpang sebanyak 209 orang per hari.
Sementara itu, kenaikan jumlah penumpang di Terminal Poris Plawad pada bulan April adalah 25,4 persen. Kemudian, jumlah penumpang di Terminal Jatijajar pada bulan April naik 54,7 persen.
Adapun di Terminal Pondok Cabe, lonjakan penumpang bus AKAP harian pada bulan April mencapai 62,7 persen.
Stasiun Gambir dan Pasar Senen
Warga yang curi start mudik juga terlihat di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Hingga Senin kemarin atau iga har jelang berlakunya larangan mudik lebaran, tercatat sebanyak 11.000 orang meninggalkan Jakarta dengan menggunakan kereta api.
Kepala Humas Kereta Api Indonesia Daerah Operasional I Jakarta Eva Chairunnisa mengatakan, sebanyak 7.000 orang berangkat dari Stasiun Pasar Senen, sementara 4.000 lainnya berangkat dari Stasiun Gambir.
Menurut Eva, data volume penumpang tersebut merupakan data pemesanan tiket sementara yang bersifat dinamis.
Meskipun tercatat lonjakan penumpang, Eva memastikan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat di setiap stasiun.
Sebelum melakukan perjalanan, setiap orang harus melakukan pemeriksaan Covid-19, baik menggunakan tes swab PCR, antigen, maupun GeNose.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/04/05532601/mobilitas-warga-mudik-ke-luar-jakarta-meningkat-puluhan-ribu-orang-sudah