Salin Artikel

Saat Berbagai Pelanggar Aturan Malah Didapuk Menjadi Duta...

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap warga negara Indonesia yang melakukan pelanggaran sejatinya diberikan sanksi ataupun hukuman agar timbul efek jera.

Namun, hal ini tidak berlaku bagi dua pria yang baru saja dinobatkan sebagai duta.

Belum lama ini, tepatnya pada 27 April 2021 lalu, seorang pria bernama Marwan yang viral karena melakukan atraksi berbahaya sambil mengendarai sepeda motornya malah dinobatkan sebagai duta keselamatan lalu lintas.

Hal sama dialami oleh Nawir. Pemuda yang viral karena meminta seorang pengunjung masjid mencopot masker di tengah situasi pandemi Covid-19 ini malah didapuk sebagai duta protokol kesehatan.

Duta keselamatan lalu lintas

Gelar duta keselamatan lalu lintas ini diberikan kepada Marwan oleh Polres Tangerang Selatan.

Padahal, pria tersebut kedapatan mengendarai sepeda motornya sambil melepaskan tangan dan duduk bersila di Jalan Boulevard Bintaro, Tangerang Selatan.

Aksi ini direkam oleh pengguna jalan lain, diunggah ke internet dan menjadi viral.

Polisi langsung mengamankan Marwan dan melakukan penilangan. Namun, tidak lama berselang, ia malah dinobatkan sebagai duta.

"Perintah dari Bapak Kapolres untuk Bapak Marwan ini kami anugerahi Duta Keselamatan Berlalu Lintas," ujar Kasatlantas Polres Tangerang Selatan AKP Bayu Marfiando, Selasa (27/4/2021).

Penobatan tersebut diharapkan bisa menjadi beban moral bagi Marwan sehingga ia tidak mengulangi aksi berbahaya di jalan raya.

"Harapannya ini menjadi beban beliau, agar tidak mengulangi lagi kegiatan tersebut dan ke depan akan menjadi teladan," imbuh Bayu.

Selain itu, polisi juga menghadiahi Marwan sepeda motor dengan alasan kondisi motor milik Marwan sudah tidak layak untuk digunakan mencari nafkah mengangkut rumput liar.

Duta protokol kesehatan

Penobatan Nawir sebagai duta protokol kesehatan bermula dari cekcoknya dengan seorang pengunjung Masjid Al Amanah, Bekasi, yang direkam dan menjadi viral.

Nawir viral karena bertindak arogan, membentak, bahkan mencopot masker yang dikenakan pengunjung masjid bernama Roni. Pada saat itu Roni mendatangi Masjid Al Amanah untuk menunaikan ibadah shalat.

Banyak warganet yang menyaksikan video tersebut geram dan marah akan arogansi Nawir. Namun, kasus ini ternyata sudah selesai dan berakhir damai.

"Saya minta sahabat kami, netizen, untuk menerima kembali sahabat-sahabat kami ini, menjadi saudara kita. Islam itu indah, tidak ada ajaran-ajaran Islam untuk saling ribut," ujar Roni ketika menyambangi Al Amanah, Rabu (5/5/2021).

Roni kemudian memasang masker di wajah Nawir. Hal itu sekaligus simbolisasi atas penyerahan bantuan 2 dus masker unutk Masjid Al Amanah.

Penyerahan bantuan ini disaksikan langsung oleh petugas keamanan setempat dari instansi TNI dan Polri.

"Mas, ada dua pilihan. Mas Nawir memilih secara hukum, atau Mas Nawir akan menjadi duta masker prokes yang akan dijalankan di tidak hanya masjid, tapi Indonesia?" tanya Roni kepada Nawir.

"Duta prokes, sumpah demi Allah," jawab Nawir. Nawir kemudian menyatakan pula permintaan maafnya atas arogansi yang telah ia perlihatkan dalam konflik yang terjadi pada akhir April 2021 itu.

"Untuk semua masalah yang terjadi, alhamudlillah saya dan Pak Roni sudah menyelesaikannya di polsek dan kepada media," ujar pemuda itu.

"Adapun pembicaraan saya yang kemarin, arogansi, saya mohon maaf, karena saya juga manusia, yang penuh khilaf, saya mohon maaf kepada media dan para netizen," lanjut Nawir.

"Alhamdulillah, dipercaya jadi duta masker, jalankan sebaik mungkin supaya tak terulang lagi. Dan saya akan menjalankan sebaik mungkin prokes dari pemerintah," katanya.

(Penulis: Tria Sutrisna, Vitorio Mantalean/ Editor: Egidius Patnistik, Jessi Carina)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/06/16022491/saat-berbagai-pelanggar-aturan-malah-didapuk-menjadi-duta

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke