Direktur Utama PT Moda Integrasi dan Transportasi Jabodetabek (MITJ) Tuhiyat mengatakan, pengerjaan proyek penataan Stasiun Palmerah saat ini sudah lebih dari 50 persen.
"Progres saat ini sudah mencapai 57 persen," kata Tuhiyat saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (19/5/2021).
Penataan Stasiun Palmerah ini meliputi pembangunan halte bus transjakarta hingga shelter untuk ojek online.
Pantauan Kompas.com di Stasiun Palmerah, Rabu siang, halte transjakarta yang dibangun sudah terlihat bentuknya.
Halte itu dibangun mepet dengan gerbang Kompleks DPR dan agak menjorok ke sisi kiri jalan sehingga tidak memakan badan jalan.
Halte dirancang dengan jenis high deck sehingga hanya bisa digunakan oleh penumpang bus transjakarta.
"Memang sengaja dibuat agak tinggi supaya armada lain selain bus tidak drop off di titik tersebut. Untuk moda transportasi lain sudah dialokasikan titik drop off-nya di areanya masing-masing," kata Tuhiyat.
Dengan penataan ini, maka diharapkan KRL Commuter Line bisa terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Penataan ini juga guna menghindari kemacetan yang kerap terjadi di stasiun Palmerah.
Selama ini, kawasan tersebut kerap macet saat jam berangkat atau pulang kerja karena keberadaan bus transjakarta, ojek online, hingga taksi yang berada di pinggir jalan.
Tuhiyat mengatakan, penataan Stasiun Palmerah ini ditargetkan rampung pada ulang tahun DKI Jakarta 22 Juni 2021.
"Kemungkinan ada akselerasi pekerjaan untuk selesai 22 Juni," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/19/18251581/sudah-57-persen-ini-bentuk-halte-baru-transjakarta-di-stasiun-palmerah