BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi, Sutomo, menyatakan bahwa sejauh ini baru sekitar 10 persen dari jumlah perusahaan di wilayah tersebut yang menyanggupi ikut-serta program vaksin gotong-royong bagi pegawainya.
Perusahaan yang menyanggupi hal itu langsung mendaftar ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Padahal, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia, dengan banyak perusahaan tersebar dari level mikro hingga multinasional.
"Tidak lebih dari 10-an persen yang masuk ke Kadin itu. Rata-rata (perusahaan) yang besar, yang menengah ke atas," kata Sutomo kepada Kompas.com pada Kamis (20/5/2021) sore.
Ia menjelaskan, situasi dunia usaha saat ini masih belum sepenuhnya pulih sejak dipukul pandemi awal tahun lalu.
Sebagian besar perusahaan masih mencoba bangkit, sehingga opsi untuk ikut program vaksinasi gotong-royong belum jadi prioritas.
Ditambah lagi, tak ada jaminan bahwa jika karyawan sudah divaksin, maka tidak ada lagi kasus Covid-19 yang ditemukan di lingkungan perusahaan.
Di samping itu, menurut Sutomo, keengganan para pegawai divaksinasi Covid-19 juga jadi salah satu fenomena yang jamak dijumpai di Kabupaten Bekasi.
"Jadi memang banyak perusahaan berhitung sedetail itu. Pada prinsipnya, kondisi-kondisi sekarang masih banyak yang keberatan. Bagi perusahaan besar, kelihatannya sih oke saja, tapi yang middle-low rata-rata mengalami kesulitan," ungkapnya.
"Yang bisa ya rata-rata yang multinasional, kayak contohnya Astra Group, yang besar-besar seperti itu mungkin tidak ada masalah (ikut vaksinasi gotong-royong)," jelas Sutomo.
Vaksinasi gotong-royong sudah diluncurkan sejak Selasa (18/5/2021). Dalam program ini, perusahaan diizinkan membeli vaksin Covid-19 untuk diberikan secara cuma-cuma kepada para pegawainya.
Sebagai penegasan, perusahaan tidak dibebani kewajiban oleh pemerintah untuk mengikuti program ini.
Dari segi ongkos, apabila menggunakan vaksin pabrikan Sinopharm, total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk 2 kali penyuntikan vaksin buat 1 orang pegawai mencapai sekitar Rp 900.000.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/20/18461881/vaksinasi-gotong-royong-sepi-peminat-di-kabupaten-bekasi-apindo-hanya