"Rencananya Senin (24/5/2021) depan, karena kami harus menyiapkan ruangannya, peralatannya, reagennya, zat kimianya," kata Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan dalam acara Rosi episode "Ada apa dengan AstraZeneca?" di Kompas TV, Kamis (20/5/2021).
Hindra tidak dapat memastikan hasil akan keluar cepat karena memerlukan analisis yang mendalam.
"Tentunya semua proses memerlukan waktu dan ini juga kasus khusus, sehingga persiapan yang diperlukan harus matang karena kami lakukan dalam satu hari," tutur Hindra.
Secara terpisah, kakak almarhum, Viki, berharap Trio segera diotopsi.
"Ada permintaan khusus dari ayah saya bahwa proses otopsi seharusnya segera dilakukan," kata Viki.
Pembusukan terhadap jenazah dikhawatirkan semakin banyak dan berpengaruh pada akurasi hasil.
Sebelumnya, Viki menyatakan bahwa pihak keluarga bersedia jenazah Trio diotopsi.
"Bahwa di sini pihak keluarga dengan jelas dan ikhlas bersedia untuk dilakukan otopsi oleh pihak-pihak terkait yang mumpuni dalam hal ini," kata Viki kepada wartawan, Senin (17/5/2021).
Hal tersebut sudah disampaikan keluarga kepada pihak Komnas KIPI saat kunjungan Komnas KIPI beserta Dinkes dan Kemenkes ke rumah keluarga Trio pada hari itu.
Viki mengatakan, pihak Komnas KIPI menyatakan, otopsi akan segera dilakukan. Namun, Komnas KIPI terlebih dahulu harus melakukan koordinasi.
"Nanti dari pihak puskesmas wilayah Duren Sawit akan segera menghubungi pihak keluarga tentang tanggal dan waktu pelaksanaan (otopsi) hingga berapa lama," kata Viki.
Adapun Trio divaksinasi pada Rabu (5/5/2021) dan mengembuskan napas terakhir keesokan harinya.
"Berdasarkan keterangan dokter (vaksinnya) adalah vaksin AstraZeneca dan disuntikkan di Gelora Bung Karno," kata Viki, Senin (10/5/2021).
Awalnya, pada Rabu sore, Trio pulang selepas kerja.
"Sekitar pukul 16.00 WIB atau 16.30 WIB, adik saya pulang ke rumah, seperti biasa pulang kerjalah," tutur Viki.
Namun, Trio mengeluhkan sesuatu. Trio menceritakan kepada keluarganya bahwa ia baru saja disuntik vaksin.
"Badannya tidak enak. Biasalah ya meriang, demam, terus yang mengejutkan itu sakit kepala yang luar biasa. Sakit kepala yang enggak biasa dia rasakan," lanjut Viki.
Ibu Trio sempat menawarkan obat analgesik, tetapi Trio menolak lantaran takut.
"Pagi (keesokan) harinya, dia bangun, sahur, dan minta dibuatkan teh. Dia berinteraksi dengan keluarga bahwa kepalanya makin sakit," kata Viki.
Trio sempat meminta adiknya untuk memijat. Namun, demamnya semakin tinggi.
"Sampai dia mengalami syok, kemudian dia langsung jatuh dan dibawa ke rumah sakit," kata Viki.
Mengetahui bahwa Trio baru saja disuntik vaksin, pihak rumah sakit menyarankan keluarga agar membawa Trio ke rumah sakit yang lebih besar.
"Tetapi, dengan kondisi itu tidak memungkinkan, sudah panik," tutur Viki.
Akhirnya, ada dokter yang memeriksa denyut nadi dan mata Trio.
"Ditempel alat dan dinyatakan adik saya sudah meninggal dunia. Tepatnya pukul 12.30 WIB, hari Kamis," kata Viki.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/21/17310921/senin-pekan-depan-komnas-kipi-otopsi-jenazah-warga-jakarta-yang-meninggal