Salin Artikel

Motor Dilarang Lintasi JLNT tapi Sepeda Road Bike Boleh, Ini Penjelasan Dishub DKI

Sejak awal JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang dibangun, pemotor dilarang melintas lantaran angin kencang yang membahayakan.

Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini memperbolehkan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang dilintasi oleh pesepeda road bike.

Izin itu diberikan dalam rangka uji coba jalur road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, angin di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang tak berhembus kencang pada pagi hari.

Uji coba penggunaan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang sebagai lintasan sepeda sport digunakan untuk bahan analisis penetapan sebagai lintasan road bike.

“Tentu dengan uji coba ini itu salah satu yang kami analisis apakah pilihannya kenapa pagi. Karena kita ketahui pada pagi hari hembusan angin tidak begitu kencang dan relatif lebih bisa dikendalikan,” ujar Syafrin dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Minggu (23/5/2021).

Menurut Syafrin, angin bertiup kencang di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang setelah pukul 09.00 WIB.

Oleh karena itu, pihaknya hanya memperbolehkan pesepeda road bike melintasi JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang mulai pukul 05.00-08.00 WIB.

“Begitu di atas jam 09.00 WIB, di atas jam 10.00 WIB, biasanya angin bertiup kencang dan oleh sebab itu pilihannya kenapa kami siapkan pagi,” ujar Syafrin.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan melaksanakan uji coba jalur road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Minggu pagi.

Uji coba dilakukan sejak pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB juga melibatkan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk melakukan penjagaan.

Adapun pesepeda road bike akan melintasi JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang sepanjang 2,3 km dengan ketinggian mencapai 18 meter.

Gubernur DKI kala itu, Joko Widodo, menyatakan bahwa JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang hanya diperuntukkan untuk pengendara mobil.

Dia pun berpesan kepada para pengendara selain mobil agar tidak melalui jalan layang yang membentang di atas Jalan Casablanca, Dr Satrio, dan Mas Mansyur tersebut.

"Motor tidak boleh melalui jalan layang ini karena berbahaya," ujar Jokowi usai meresmikan JLNT Casablanca, 30 Desember 2013, dikutip dari Wartakotalive.

Menurut Jokowi, ketinggian JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang menyebabkan angin semakin kencang sehingga berbahaya bagi pemotor.

"Kalau mencapai ketinggian ini, angin semakin kencang. Nah, itu berbahaya bagi pemotor," jelasnya.

Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar juga menegaskan, pemotor dan pesepeda dilarang melintasi JLNT itu.

"Motor yang melintas di jalan layang non-tol kami lakukan penindakan karena motor dan pesepeda dilarang melintas, nanti untuk pesepeda juga kami berikan imbauan," kata Fahri (26/7/2020), dilansir dari Wartakotalive.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/23/14140851/motor-dilarang-lintasi-jlnt-tapi-sepeda-road-bike-boleh-ini-penjelasan

Terkini Lainnya

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke