Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati.
Sebelumnya, BOR Covid-19 di Kota Bekasi ada di kisaran 15 persen, namun pekan ini mulai bertambah sekitar 5 persen.
"Di minggu ini BOR kita itu 20,2 persen, makanya kita tetap waspada," kata Dezy kepada wartawan, Senin (24/5/2021).
Tingkat BOR tersebut sudah menghitung ketersediaan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di RS milik swasta (22 persen) maupun pemerintah (14 persen), termasuk RS Darurat Patriot Candrabhaga.
Dezy mengimbau agar warga Kota Bekasi mengurangi pergerakan yang dapat berujung pada penularan Covid-19.
"Karena dari data yang ada itu kasus kluster keluarganya naik lagi," ujarnya.
"Jadi rumahnya satu, tapi isinya bisa 4 yang terpapar Covid-19. Itu kan berarti perjalanan mereka, kemudian bisa 4 atau bisa 5 dalam satu rumah," jelas Dezy.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sebelumnya menyampaikan bahwa ada tren kenaikan kembali kasus aktif Covid-19 di wilayahnya setelah masa libur Lebaran 2021.
Meski demikian, kenaikan tersebut belum signifikan.
"Senin lalu kita ada penurunan (jumlah RT dengan kasus Covid-19), terakhir 128. Pasca-Lebaran ini, ada peningkatan, naik sekitar 31 RT atau 2,12 persen menjadi 150 RT," ungkap pria yang akrab disapa Pepen itu kepada wartawan pada Senin (24/5/2021).
"Faktornya pasti, mutasi orang, pasti mutasi orang atau ada transmisi si pembawa. Makanya besar kemungkinan di era Lebaran ini adalah fase ke luar kota, pulang kampung," jelasnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/24/15200031/usai-lebaran-keterisian-rs-covid-19-di-kota-bekasi-naik