Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayor Jenderal dr Tugas Ratmono mengatakan, tren kenaikan pasien mulai terjadi pada Selasa, 18 Mei 2021.
"Dari pantauan sejak 18 Mei kemarin, berdasar dashboard digital yang kami punya, ini (jumlah pasien) terus meningkat grafiknya," kata Tugas saat ditemui di RS Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/5/2021).
Pada 18 Mei lalu, hanya ada 900 pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet. Tingkat keterisian RS Wisma Atlet saat itu hanya 15,02 persen.
Namun jumlah pasien terus bertambah setiap harinya akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar.
Pada Senin kemarin, total sudah ada 1.305 pasien yang tengah dirawat. Tingkat keterisian RS Wisma Atlet pun meningkat ke angka 21,77 persen.
"Ada peningkatan 6 persen lebih dalam waktu kurang dari sepekan," kata Tugas.
Klaster keluarga dan pemudik
Tugas mengatakan, 1.305 pasien yang tengah dirawat di RS Wisma Atlet didominasi oleh pasien klaster keluarga dan pemudik. Klaster keluarga menduduki peringkat pertama terbanyak.
"Klaster yang masuk ke Wisma Atlet ini yang terbanyak adalah klaster keluarga," kata Tugas.
Tugas menyebutkan, para pasien dari klaster keluarga itu umumnya enggan menerapkan protokol kesehatan saat bertemu dengan anggota keluarganya sehingga tertular. Untuk itu, ia mengimbau agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan jaga jarak saat kontak dengan keluarga.
"Keluarga-keluarga harus meningkatkan kewaspadaan, pencegahan, ini betul-betul kalau di dalam keluarga ada yang terkonfirmasi terpapar, dan tidak menjaga protokol kesehatan, ini bisa ada peningkatan lebih besar lagi," katanya.
Setelah keluarga, pasien terbanyak kedua datang dari para pemudik yang baru saja kembali ke Jakarta. Para pemudik yang baru tiba di Ibu Kota langsung dicek kesehatannya dan banyak yang terpapar Covid-19.
"Tentunya ini arus mudik memberi kontribusi peningkatan pasien di Wisma Atlet. Dari cek poin pemeriksaan dilaporkan di sana ada yang positif dari hasil, langsung dikirim ke sini," katanya.
8.000 tempat tidur
Tugas mengatakan, kapasitas RS Wisma Atlet saat ini memang masih aman. Keempat tower di RS Wisma Atlet Kemayoran bisa menampung hingga 5.994 pasien. Artinya masih ada sekitar 77,3 persen tempat tidur yang tersisa.
Namun, Tugas menilai bukan tidak mungkin jumlah pasien akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.
"Kita bahkan pernah sampai 84 persen (tingkat keterisiannya) pada 24 Januari, usai libur Tahun Baru," kata dia.
Karena itu, pihaknya sudah menyiapkan tower tambahan di Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara yang bisa menampung hingga 2.000-an pasien, sehingga total kapasitas di RS Wisma Atlet bisa mencapai 8.000 tempat tidur.
"Tapi mudah-mudahan tak sampai sebanyak itu pasiennya," kata dia.
Guna mencegah pasien terus bertambah, Tugas mengingatkan warga untuk tidak lengah dalam menegakkan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
"Kalau di luar sana tidak mencegah, RS bisa dipenuhi pasien. Ini penting kita harus terus memakai masker jaga jarak, cuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/25/08001081/lonjakan-pasien-covid-19-di-rs-wisma-atlet-dan-peringatan-bagi-warga