Salin Artikel

Jakarta Tidak Sedang Baik-baik Saja, Rekor 7.505 Kasus Baru hingga RS di Ambang Kolaps

Angka tersebut merupakan penambahan kasus baru tertinggi selama pandemi Covid-19. Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 secara total di Jakarta adalah 494.462 kasus.

Total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 445.450 orang, sedangkan 8.112 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Jakarta kini berada di angka 40.900 kasus.

Sebaran penambahan kasus harian itu merata di seluruh wilayah di DKI Jakarta dengan rincian Kepulauan Seribu terdapat 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, dan Jakarta Pusat 836 kasus.

Kemudian, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, dan Jakarta Utara 954 kasus, serta data kasus yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 748.

Ribuan anak terpapar Covid-19

Fakta mengejutkan selanjutnya adalah sebanyak 1.112 dari 7.505 kasus baru di Ibu Kota adalah pasien berusia 0-18 tahun.

"Sebanyak 15 persen dari 7.505 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis, Kamis.

Dari 1.112 pasien itu, sebanyak 830 orang merupakan anak usia 6-18 tahun dan 282 kasus adalah anak usia 0-5 tahun. Oleh karena itu, Pemprov DKI telah mengimbau warga untuk tidak membawa anak-anak keluar rumah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, ada kemungkinan besar varian baru Covid-19 di Jakarta lebih mudah menular kepada anak-anak usia 0-18 tahun.

"Besar kemungkinan ini adalah varian baru yang dengan mudah menular, termasuk kepada anak-anak," kata Anies dalam keterangan suara, Selasa (22/6/2021).


Anies pun meminta agar orangtua waspada dan menjaga anak-anak mereka untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Klaster kantor dan klaster keluarga

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengidentifikasi bahwa penyebaran Covid-19 di Jakarta didominiasi dua klaster, yakni klaster keluarga dan perkantoran di Jakarta.

"Untuk klaster perkantoran pada 14-20 Juni, ditemukan sebanyak 576 kasus positif dari 105 kantor," kata Dwi dalam keterangan tertulis.

Sedangkan untuk klaster keluarga untuk periode 14-20 Juni sebanyak 10.967 kasus positif dari 912 keluarga.

Pemprov DKI telah memperketat aturan bekerja di kantor atau work from office menjadi maksimal 25 persen. Perkantoran di Jakarta diharapkan bisa mengurangi mobilitas karyawannya keluar rumah untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Sementara itu, hingga Kamis kemarin, Kecamatan di Jakarta dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus.

Rumah sakit mulai mendirikan tenda darurat

Lonjakan kasus Covid-19 telah berdampak pada penumpukan pasien di rumah sakit rujukan Covid-19. Banyak pasien yang harus dirawat di lorong-lorong rumah sakit karena semua tempat tidur khusus pasien Covid-19 telah terpakai.

Oleh karena itu, Pemprov DKI tela menambah kapasitas rumah sakit Covid-19, dari semula 103 rumah sakit menjadi 140 rumah sakit. Artinya, kini sudah ada 193 rumah sakit rujukan di Jakarta.

"Dari 32 RSUD ada 13 yang menjadi RS khusus Covid-19, seperti RSUD Kramat Jati ini. Lalu 19 RSUD lainnya 60% kapasitas itu disiapkan untuk Covid-19, 40% utk penyakit lain," tulis Anies di akun Instagram-nya.


Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengeluarkan surat yang ditunjukkan kepada semua rumah sakit di Jakarta agar membangun tenda darurat sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.

Surat dengan nomor 6745/-1.773 itu meminta agar rumah sakit melakukan penambahan kapasitas tempat tidur perawatan pasien Covid-19. Ada empat poin penting dalam surat tersebut yang perlu diperhatikan semua rumah sakit di Jakarta.

Pertama, mengidentifikasi dan memanfaatkan keberadaan ruangan berkapasitas besar, seperti auditorium, aula, ruang pertemuan, ruang serbaguna, dan lainnya, untuk diubah menjadi tempat perawatan pasien Covid-19.

Kedua, meminta rumah sakit mendirikan tenda darurat berkapasitas besar pada ruang terbuka di lingkungan rumah sakit, seperti di halaman, tempat parkir, atau area lainnya.

Ketiga, direktur dan kepala rumah sakit diminta untuk menetapkan area perawatan tambahan sebagai area perawatan pasien Covid-19.

Terakhir, pengurus rumah sakit diminta menyampaikan kebutuhan bantuan tenda, velbed, obat-obatan, perbekalan kesehatan, dan alat-alat kesehatan lainnya terkait pelayanan Covid-19 ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/25/08034171/jakarta-tidak-sedang-baik-baik-saja-rekor-7505-kasus-baru-hingga-rs-di

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke