Salin Artikel

Cerita Pasukan Oranye Berani Divaksin Covid-19, Singkirkan Hoaks yang Sempat Mengganggunya

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Masyarakat mulai berbondong-bondong mengikuti vaksinasi Covid-19 yang digelar di Polres dan Polsek yang ada di Tangerang Selatan. Salah satunya di Polsek Pamulang.

Tak sedikit peserta yang sebelumnya khawatir merasakan efek samping, akhirnya memberanikan diri mengikuti vaksinasi Covid-19. Dengan harapan, bisa selamat dari paparan virus corona yang mematikan.

Adi Sutopo, seorang petugas kebersihan sempat ragu untuk divaksin Covid-19, karena banyaknya informasi berseliweran soal efek samping yang dialami penerimanya.

Anggota "Pasukan Oranye" Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan itu akhirnya memikirkan kembali rencananya untuk tidak divaksin Covid-19.

Dia memberanikan diri mengikuti vaksinasi, setelah mengetahui sebagian besar informasi yang diterima sebelumnya adalah kabar bohong atau hoaks.

"Kemarin kan ada vaksin, saya masih ragu, pas saya lihat masih ada, saya bilang ke polisi, 'saya mau vaksin', sudah habis itu dimintakan KTP," kata Sutopo kepada aparat yang berjaga, seperti dilansir dari Tribun Jakarta.

Dorongan kuat Adi untuk mau menjalani vaksinasi Covid-19, tak lain demi keselamatan dirinya selama bertugas di tengah mewabahnya virus corona.

Selain itu, dia juga khawatir menjadi pembawa virus dan menularkannya kepada keluarga saat pulang ke rumah usai bertugas.

"Saya pikir gini, kalau enggak vaksin kena kan mendekati yang lebih parah gitu, kalau vaksin, kena enggak parah gitu," kata Adi.

"Kalau kelihatan kayak nyamuk bisa kita usir, nah ini enggak kelihatan tahu-tahu bergejala," imbuhnya.

Sambil mengenakan seragam berwarna oranye, khas petugas kebersihan, Adi datang ke lokasi vaksinasi di Mapolsek Pamulang, pada Kamis (1/7/2021) pagi.

Dia diarahkan oleh petugas menuju meja pendaftaran untuk menunggu giliran pemeriksaan kesehatan, lalu disuntik vaksin Covid-19.

Setelah menunggu beberapa saat, pria berusia 63 tahun itu mendapat giliran pemeriksaan atau screening. Adi ditanyakan soal riwayat penyakit dan kondisi kesehatan saat ini oleh petugas.

Hasilnya, Adi dinyatakan lolos pemeriksaan dan layak untuk disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.

Adi segera melepas seragam bertuliskan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP), nomenklatur lama sebelum berganti menjadi Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan.

Seragam itu memang sudah digunakan Adi sejak pertama kali bergabung sebagai pasukan oranye pada 2013 silam.

Di balik seragam itu, Adi tampak menggunakan kaos bergambar Joko Widodo dan Ma'ruf Amin saat masa kampanye Pemilihan Presiden.

Petugas medis pun menyuntikan satu dosis vaksin Covid-19 ke tubuh Adi. Setelah itu, dia segera keluar menuju tempat observasi.

Adi mengaku tak merasakan efek samping apa pun usai disuntik vaksin dosis pertama. Dia pun berencana mengajak rekan-rekannya untuk turut menjalani vaksinasi Covid-19.

"Iya sih harus vaksin, InsyaAllah kalau saya enggak masalah, saya sampein ke teman-teman, ke anak juga, ayo vaksin," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/01/16403911/cerita-pasukan-oranye-berani-divaksin-covid-19-singkirkan-hoaks-yang

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke