Salin Artikel

Dinkes DKI: 369 Pemakaman Prosedur Covid-19 dalam Sehari, 45 Meninggal di Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan data Sabtu (3/7/2021) kemarin terdapat 369 pemakaman yang dilakukan dengan prosedur Covid-19.

Dari jumlah itu, Ngabila menyebut ada 45 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 meninggal dunia tidak di rumah sakit, melainkan di rumah tempat tinggal.

"369 orang dalam sehari, di mana 45 di rumah, sekitar 10 (12,19) persen meninggal di rumah," kata Ngabila dalam acara webinar, Minggu (4/7/2021).

Ngabila berujar kemungkinan 45 orang yang meninggal dunia di rumah tinggal itu sudah mengetahui hasil positif dari antigen saja dan tidak melanjutkan ke pemeriksaan PCR.

Sehingga 45 orang tadi tidak dimasukan ke dalam data pasien Covid-19 meninggal dunia.

Dia menyebut banyak warga merasa tak bergejala menyepelekan hasil positif antigen kemudian memilih isolasi mandiri dan mendadak meninggal dunia akibat penanganan yang terlambat.

"Tiba-tiba happy hipoxia, awalnya dia merasa bagus, tiba saturasi oksigennya di bawah 85 persen dan dia sesak mendadak dan akhirnya meninggal. Itu semua kita sangat sayangkan kenapa itu bisa terjadi," kata Ngabila.

Untuk itu, Ngabila meminta agar masyarakat tidak meremehkan hasil positif antigen dan tidak melanjutkan ke pemeriksaan PCR.

DKI Jakarta masuk kriteria zona A yang kasus positifnya hanya dihitung dari hasil positif PCR saja.

Namun itu bukan masalah, kata Ngabila, karena di DKI ada 117 laboratorium pemeriksaan PCR dengan kemampuan testing mencapai 70.000 sampel.

"Artinya tidak ada alasan rapid tes antigen tidak dilakukan pemeriksaan PCR, baik yang gratis di puskesmas maupun mandiri, masyarakat membayar ke Lab swasta," kata Ngabila.

Dia tidak ingin ada korban jiwa lagi akibat penanganan yang terlambat, sehingga angka kematian baik di rumah sakit maupun tempat isolasi mandiri bisa ditekan.

Sebagai informasi, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta per 3 Juli 2021 mencapai 570.110 kasus.

Dari jumlah kasus tersebut, 479.150 dinyatakan sembuh, 82.383 aktif dalam perawatan atau isolasi, dan 8.577 korban meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/04/12395031/dinkes-dki-369-pemakaman-prosedur-covid-19-dalam-sehari-45-meninggal-di

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke