Salin Artikel

Sidak Perkantoran, Disnaker Sebut Perusahaan di Kota Tangerang Patuhi PPKM Darurat

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah kantor di wilayah itu, Senin (5/7/2021).

Kadisnaker Kota Tangerang Rakhmansyah berujar, penyidakan itu dilakukan dalam rangka penegakkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

PPKM darurat mengatur pelaksanaan kegiatan sektor non-esensial 100 persen dilakukan di rumah (WFH), kegiatan sektor esensial 50 persen dilakukan di kantor (WFO), sektor pemerintah 25 persen di kantor, dan sektor kritikal 100 persen di kantor.

Kata dia, pihaknya menyidak 40 kantor dan pabrik di 20 titik di Kota Tangerang pada hari ketiga penerapan peraturan tersebut.

Berdasar penyidakan, Rakhmansyah mengeklaim seluruh kantor dan pabrik yang disidak telah mematuhi aturan perihal pembagian karyawan yang bekerja secara WFO dan WFH.

"Sementara ini, kami masih belum menemukan perusahaan yang melanggar aturan PPKM darurat," paparnya melalui sambungan telepon, Senin.

Rakhmansyah menyatakan, pihaknya melakukan penyidakan bersama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Tangerang yang terbagi dalam 20 tim.

Selama PPKM darurat, lanjutnya, setidaknya bakal ada 40 perusahaan yang disidak oleh Disnaker Kota Tangerang.

Dia menegaskan, jajarannya bakal melakukan penyidakan secara rutin untuk mencegah adanya perusahaan yang melanggar PPKM darurat.

"Ini bakal rutin diadakan ya. Hari ini memang enggak ada perusahaan yang melanggar, kan enggak tau tapi besok atau lusa kalau ada yang melanggar," papar Rahmansyah.

Dia menambahkan, bila Disnaker menemukan perusahaan yang melanggar, pihaknya tidak segan untuk memberikan denda sesuai ketentuan yang berlaku.

"Denda diberikan sesuai pelanggarannya, ditentukan dari dasar hukum yang berlaku," ucapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/05/19443241/sidak-perkantoran-disnaker-sebut-perusahaan-di-kota-tangerang-patuhi-ppkm

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke