Salin Artikel

Ketika Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Tembus 100.000, Zona Merah Tersebar di 324 RT

Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat, ada peningkatan 5.478 pasien dibanding hari sebelumnya.

Untuk penambahan kasus baru per Rabu kemarin adalah 9.366 kasus yang didapatkan dari pemeriksaan PCR pada 24.399 orang.

Dari penambahan 9.366 kasus baru itu, 13 persen di antaranya ditemukan pada anak-anak usia 0-18 tahun.

Rinciannya adalah 876 kasus merupakan anak usia 6-18 tahun, 306 lagi merupakan anak usia 0-5 tahun, 7.268 kasus adalah usia 19-59 tahun, dan 916 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

Dengan penambahan kasus baru tersebut, total kumulatif kasus Covid-19 di Jakart mencapai 610.303 kasus. Untuk pasien sembuh, tercatat penambahan 3.707 pada Rabu kemarin, sehingga tercatat 501.199 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Sementara itu, tercatat 181 orang meninggal dalam sehari. Total korban jiwa akibat Covid-19 di Jakarta kini sudah mencapai 9.042 orang.

Peningkatan kasus aktif Covid-19 juga dibarengi dengan lonjakan zona merah di Ibu Kota. Dilansir dari laman corona.jakarta.go.id, tercatat 324 RT yang ditetapkan sebagai zona merah Covid-19 untuk periode 5-11 Juli 2021.

Zona merah Covid-19 itu tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta, rinciannya 149 RT di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dengan 62 RT, Jakarta Barat 53 RT, Jakarta Utara dengan 38 RT, Jakarta Timur 19 RT, dan Kepulauan Seribu 3 RT.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza telah berpesan kepada seluruh warga untuk tetap di rumah mengingat kasus aktif Covid-19 di Jakarta sudah tembus 100.000 orang.

"Tetap berada di rumah karena rumah tempat yang terbaik, laksanakan protokol kesehatan 5M," kata Riza dalam rekaman suara, Rabu (7/7/2021).


Riza meminta seluruh warga mematuhi aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Dia menyebut semua warga memiliki tanggungjawab untuk mengurangi penularan Covid-19 yang terus melonjak di Jakarta.

Pemprov DKI, kata Riza, akan terus berupaya melakukan testing, tracing, hingga menyediakan lahan pemakaman untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

"Kami terus mengupayakan 3T, kami terus mengupayakan peningkatan RS rujukan, ruang ICU, tenaga kesehatan, oksigen, ambulans, peti mati, pemakaman semua kami upayakan sebaik mungkin, secepat mungkin, sebanyak mungkin," ucap dia.

Skenario 100.000 kasus aktif

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mempersiapkan skenario apabila kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai 100.000 kasus.

Ada enam poin skenario yang dipaparkan Anies dalam rapat virtual sebelum penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jakarta Jumat (2/4/2021) lalu.

Poin pertama, rumah sakit kelas A akan dikhususkan sepenuhnya untuk intensive care unit (ICU) Covid-19.

Poin kedua Rumah sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang dan berat.

Ketiga, Anies menginginkan rumah susun diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan.

Poin keempat, stadion indoor dan gedung konvensi besar akan diubah menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis, diusulkan untuk dalam satu manajemen RSDC Wisma Atlet.

Kelima, memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi, termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta.

Terakhir, memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan dan obat-obatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/08/08144661/ketika-kasus-aktif-covid-19-di-jakarta-tembus-100000-zona-merah-tersebar

Terkini Lainnya

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke