Salin Artikel

Ketika Kebutuhan RSDC Wisma Atlet akan Oksigen Tak Sebanding dengan Pasokannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet masih membutuhkan tambahan pasokan oksigen. Padahal, kapasitas oksigen sentral dan ribuan tabung oksigen sudah ditambah.

"Tadi subuh Mabes TNI mengirimkan dua truk dan personel untuk menangani ribuan tabung oksigen yang tiap hari harus dikirim ke pengisian oksigen di beberapa lokasi di Jakarta Timur dan Jakarta Utara," kata Koordinator Farmasi dan Terapi RSDC Wisma Atlet Kolonel (Kes) Abdul Kholik Harahap, Rabu (7/7/2021).

Namun, di sisi lain, kapasitas pabrik pengisian oksigen juga terbatas sehingga RSDC Wisma Atlet kekurangan pasokan.

Abdul Kholik mengatakan, oksigen sentral di RSDC Wisma Atlet sudah ditambah kapasitasnya dari 5 menjadi 10 ton.

Sementara untuk tabung oksigen ukuran 6 kubik dari semula 463 menjadi 813 dan tabung oksigen 1 meter kubik sekarang ada 1.044. Pemasok oksigen juga ditambah dari dua ke delapan pabrik.

Kendati demikian, kapasitas dari pemasok sudah maksimal dan hanya bisa melayani 650 tabung per hari untuk tabung 1 meter kubik dan 600 tabung per hari untuk tabung 6 meter kubik.

Sementara itu, mengutip pemberitaan Harian Kompas, pasokan oksigen per Rabu kemarin di RSDC Wisma Atlet adalah 1.000 tabung oksigen ukuran 6 meter kubik dan 1.200 tabung oksigen ukuran 1 meter kubik.

Artinya, terjadi kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan pada saat jumlah pasien kritis di RSDC Wisma Atlet bertambah setiap harinya.

Kini, ada delapan truk setiap harinya dari Wisma Atlet bekerja 24 jam pulang pergi demi kebutuhan pasokan oksigen.Menurut Abdul Kholik, masih ada kemungkinan mendapatkan pasokan oksigen dari pemasok industri penanaman modal asing (PMA) yang ada di Indonesia.

Upaya gandeng PMA

Staf Khusus Panglima TNI Bidang Kesehatan Mayjen (Purn) Ben Rimba mengatakan, pabrik oksigen nasional sudah memenuhi permintaan pemerintah dengan mengalihkan pasokan oksigen industri ke oksigen medis.

Rimba mengambil contoh grup Samator, yang sepenuhnya mengalihkan produksi oksigen hanya untuk memasok kebutuhan medis.

"Sudah ada bantuan dari perusahaan PMA, seperti dari Tsing San, di Morowali yang mengirimkan bantuan pasokan oksigen. Tapi ini masih belum mencukupi. Perusahaan PMA lainnya bisa mengisi kebutuhan tersebut," kata Rimba.

Menurut dia, idealnya, pabrik oksigen milik asing di Indoesia juga mengalihkan pasokan oksigen industri untuk medis sesuai kebutuhan darurat saat ini.

Rimba berharap, pemerintah dan kementerian terkait segera mengatur pengalihan pasokan oksigen, dari oksigen industri ke oksigen medis, termasuk bagi perusahaan PMA yang beroperasi di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "RSDC Wisma Atlet Perlu Tambahan Oksigen untuk Pasien Kritis".

(Penulis: Iwan Santosa, Editor: Prasetyo Eko)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/08/12220591/ketika-kebutuhan-rsdc-wisma-atlet-akan-oksigen-tak-sebanding-dengan

Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke