Salin Artikel

Tak Ada Pengawasan, Masjid di Tangsel Masih Gelar Shalat Jumat Saat PPKM Darurat

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di wilayah Tangerang Selatan masih longgar dan minim pengawasan.

Belum tegasnya penerapan aturan itu terlihat pada sejumlah masjid yang dibuka dan menggelar ibadah shalat Jumat berjemaah. Salah satunya di Masjid Jami At-Taqwa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Pantuan Warta Kota, tampak sejumlah warga masih memadati area masjid untuk melaksanakan ibadah shalat Jumat berjemaah.

Beberapa jemaah bahkan membuat barisan atau shaf baru di area luar karena bagian dalam masjid sudah penuh.

Dalam pelaksanaanya, tak semua jemaah secara disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terlihat masih ada warga yang tidak mengenakan masker.

Seusai shalat, para jamaah secara serentak meninggalkan masjid hingga menimbulkan kerumunan sesaat.

Rohmah (45), salah seorang jamaah di masjid tersebut mengaku sudah mengetahui adanya imbauan tak menggelar shalat berjamaah di masjid. Masyarakat juga diminta mengganti ibadah shalat Jumat berjamaah menjadi shalat dzuhur di rumah masing-masing.

Namun, Rohman menyatakan tetap ingin menjalankan shalat Jumat secara berjamaah di Masjid.

"Menurut saya shalat di masjid lebih afdhal. Jadi saya memutuskan untuk tetap shalat di masjid," ungkap Rohman di Masjid Jami At Taqwa, demikian dilansir Warta Kota, Jumat (9/7/2021).

Di sisi lain, tidak terlihat ada petugas dari Satpol PP maupun TNI-Polri yang melakukan pengawasan dan penertiban untuk mencegah adanya aktivitas ibadah shalat Jumat di masjid pada masa PPKM darurat.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Tangerang Selatan resmi menerapkan PPKM darurat mulai Sabtu (3/7/2021) hingga 20 Juli 2021.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan, Tangerang Selatan menjadi salah satu dari 122 wilayah yang memenuhi kriteria untuk menerapkan PPKM darurat di Indonesia.

Sebab, Tangsel berada pada situasi pandemi Covid-19 level 4 berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan pemerintah pusat.

"Level 4 ini berarti bahwa kasus aktif memang kita di bawah 5.000, kemudian juga tingkat ketersediaan tempat tidur rumah sakit di bawah 30 persen," ujar Benyamin, Rabu (1/7/2021).

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PPKM Darurat, Warga Ciputat Tangsel Pilih Salat Jumat di Masjid, Sebagian Ada yang Tak Pakai Masker.

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/09/15260491/tak-ada-pengawasan-masjid-di-tangsel-masih-gelar-shalat-jumat-saat-ppkm

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke