Salin Artikel

Demonstran di Balai Kota Tangsel Tuntut agar Satpol PP yang Arogan terhadap Pedagang Ditindak

Azzumar (24), mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang ikut dalam unjuk rasa itu  mengatakan, massa meminta Pemerintah Kota menindak tegas anggota Satpol PP yang bertindak arogan terhadap pedagang kaki lima (PKL).

Pekan lalu petugas Satpol PP memaki pedagang angkringan di kawasan Pamulang saat razia PPKM Darurat. Video tindakan arogansi petugas itu beredar luas di media sosial.

"Penertiban paksa yang dilakukan anggota Satpol PP, harusnya bisa dengan cara yang memberikan contoh yang baik bukan seperti preman," ujar Azzumar di Polres Tangerang Selatan, seperti dilansir dari Warta Kota, Senin (26/7/2021).

Menurut dia, Pemerintah Kota Tangerang Selatan seharusnya bisa membina para petugas di lapangan untuk lebih aktif menyosialisasikan PPKM Level 4 kepada para pedagang kecil.

Sosialisasi kebijakan PPKM yang dilakukan selama ini dilakukan belum berjalan maksimal. Di sisi lain, petugas di lapangan tidak seluruhnya mengetahui aturan yang berlaku saat melakukan penindakan.

"Meminta kepada Pemerintah Kota Tangsel untuk menyosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakannya, apakah pedagang kecil buka seperti biasa, kalau tidak apakah mereka dikasih bantuan sosial dan lain sebagainya," kata dia.

Aksi demonstrasi di depan gedung Balai Kota Tangerang Selatan itu berakhir ricuh. Massa demonstran dan petugas gabungan TNI-Polri dan Satpol PP terlibat saling dorong.

Dalam video yang diterima Kompas.com, tampak demonstran berkumpul di pintu masuk kompleks gedung pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Massa aksi membawa sejumlah spanduk dan bendera berlambang salah satu organisasi mahasiswa.

Melihat massa yang mulai berkumpul, petugas gabungan lalu mengimbau para pemuda itu tidak berkerumun dan membubarkan diri dari lokasi demonstrasi.

Tak lama kemudian, kericuhan terjadi karena massa aksi menolak membubarkan diri. Para demontran dan aparat yang berjaga tampak saling mendorong.

Terlihat pula sejumlah peserta ditangkap dan digiring petugas ke mobil tahanan yang terparkir di halaman Balai Kota Tangerang Selatan.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin membenarkan adanya aksi demonstrasi yang diikuti oleh puluhan pemuda pada Senin siang tersebut.

Para peserta aksi, kata Iman, memprotes (PPKM).

"(Aksi) terkait pemberlakuan PPKM Darurat di wilayah Tangsel," ujar Iman saat dikonfirmasi, Senin.

"Kami sudah tawarkan solusi dengan memfasilitasi untuk perwakilannya menyampaikan aspirasi dengan wali kota. Namun, mereka memaksakan kehendak melakukan aksi," imbuh dia.

Menurut Iman, petugas yang berada di lokasi sudah mengimbau massa untuk membubarkan diri guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Namun, para pedemo menolak membubarkan diri dan langsung diamankan petugas ke Polres Tangerang Selatan.

"Ada 30 orang yang (diamankan). Memaksa berkerumun, membuat aksi," kata Iman.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pendemo Tuntut Aksi Premanisme Satpol PP Kota Tangsel saat Penertiban pada PPKM Darurat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/26/20401361/demonstran-di-balai-kota-tangsel-tuntut-agar-satpol-pp-yang-arogan

Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke