Salin Artikel

Ironi Pandemi di Jakarta: RS Diklaim Mulai Lengang, tapi Kematian Pasien Covid-19 Tetap Tinggi

Dia semringah mengabarkan situasi yang terjadi saat inspeksi beberapa rumah sakit di Jakarta. Katanya, IGD sudah lengang.

"Pasien sudah bisa masuk IGD, di dalam IGD-nya juga hanya beberapa orang pasien, dan situasi ini terlihat di banyak rumah sakit di Jakarta," kata dia, Senin (26/7/2021).

Namun Anies mengakui, lengangnya IGD masih belum sejalan dengan padatnya tingkat keterisian tempat tidur perawatan untuk pasien bergejala sedang hingga berat.

Pada hari yang sama, Anies menunjukan angka keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 mencapai 73 persen.

Sedangkan untuk ruang perawatan intensive care unit (ICU) berada di angka 89 persen.

Tingkat keterisian BOR terus turun

Kabar turunnya angka keterisian tempat tidur dikabarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Kamis (29/7/2021) kemarin.

Dia mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau sering disebut bed occupancy rate (BOR) perawatan pasien Covid-19 sudah di bawah 70 persen.

"Terkait BOR, alhamdulillah 29 Juli sudah mencapai 62 persen, dai ICU turun 80 persen, ini bertanda baik ya, BOR-nya sudah di bawah 70 persen," kata dia.

Begitu juga tempat isolasi terkendali pasien Covid-19 di Jakarta. Riza menjelaskan tempat isolasi terkendali yang disediakan Pemprov DKI Jakarta banyak yang kosong.

Dia juga tak menyangkal banyak masyarakat yang lebih memilih rumah mereka sendiri untuk menjadi tempat perawatan isolasi mandiri.

Untuk itu, Pemprov DKI meminta agar mereka yang melakukan isolasi di rumah bisa segera pindah ke tempat isolasi terkendali.

"Kami mendorong agar mereka kalau mau lebih aman, apalagi rumahnya tidak memenuhi standar ya tidak diperbolehkan (isolasi di rumah). Yang rumahnya tempat tinggal tidak standar, kami minta pindah ke tempat isoman yang sudah kami siapkan," ucap Riza.

Pemprov DKI sudah menyiapkan lokasi isolasi terkendali di 164 titik dengan daya tampung 26.134 untuk pasien Covid-19 tanpa gejala hingga bergejala ringan.

Sedangkan untuk gejala sedang hingga berat, terdapat 140 rumah sakit perawatan pasien Covid-19 yang kini tingkat keterisian mulai berkurang.

Kematian rata-rata 150 orang dalam sepekan

Klaim menurunnya jumlah pasien di rumah sakit tidak sejalan dengan angka kematian pasien Covid-19.

Alasan rumah sakit kolaps yang membuat pasien Covid-19 tak tertangani tak lagi rasional.

Data yang dirilis Pemprov DKI dalam dua pekan terakhir, rata-rata kematian dalam sehari mencapai 150 jiwa.

Berikut data kematian pasien Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir:

16 Juli: bertambah 102, total meninggal 9.845

17 Juli: bertambah 57, total meninggal 9.902

18 Juli: bertambah 201, total meninggal 10.103

19 Juli: bertambah 242, total meninggal 10.345

20 Juli: bertambah 265, total meninggal 10.610

21 Juli: bertambah 82, total meninggal 10.692

22 Juli: bertambah 173, total meninggal 10.865

23 Juli: bertambah 156, total meninggal 11.021

24 Juli: bertambah 160, total meninggal 11.181

25 Juli: bertambah 152, total meninggal 11.333

26 Juli: bertambah 103, total meninggal 11.426

27 Juli: bertambah 170, total meninggal 11.606

28 Juli: bertambah 82, total meninggal 11.688

29 Juli: bertambah 156, total meninggal 11.844

Meninggal di rumah

Catatan yang dimiliki koalisi warga Laporcovid-19 per tanggal 22 Juli 2021, sebanyak 2.313 pasien Covid-19 meninggal dunia, 1.214 kasus di antaranya terjadi di DKI Jakarta.

Rinciannya Jakarta Timur 403 orang, Jakarta Selatan 289, Jakarta Utara 204, Jakarta pusat 162 dan Jakarta Barat 156 orang.

Tingginya angka kematian pasien Covid-19 saat isolasi mandiri di rumah ini berbanding lurus dengan pernyataan Wagub DKI Jakarta Riza Patria.

Riza menyebut, warga lebih banyak yang memilih isolasi di rumah ketimbang tempat isolasi terkendali di Jakarta.

Padahal untuk isolasi mandiri memiliki banyak kriteria yang harus dipenuhi baik dari kriteria rumah, maupun dari kriteria kondisi penderita Covid-19.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, isoman pasien Covid-19 tak bisa dilakukan sembarangan.

Hanya pasien dengan gejala ringan dan tanpa penyakit bawaan yang boleh dikategorikan sebagai pasien isolasi mandiri di rumah.

"Pastikan Anda adalah pasien tanpa gejala atau gejala ringan, berusia kurang dari 45 tahun, tidak memiliki komorbid," ucap Wiku, Kamis kemarin.

Tidak hanya itu, pastikan juga selama isolasi mandiri di rumah ada makanan bergizi, obat dan pengecekan saturasi oksigen secara berkala.

Tentu tak banyak warga yang bisa menyiapkan hal tersebut. Itulah sebabnya masyarakat diminta untuk segera mendatangi tempat isolasi terkendali.

"Perawatan di tempat isolasi terpusat diawasi langsung oleh tenaga kesehatan dan dipantau baik tanda vital, gejala, pola makan dan obat-obatannya, sehingga jika terjadi pemburukan bisa langsung ditangani," kata Wiku.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/30/13284251/ironi-pandemi-di-jakarta-rs-diklaim-mulai-lengang-tapi-kematian-pasien

Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke