Salin Artikel

Mahasiswa Dikeroyok Satpam di Sentra Vaksinasi GBK, Polisi Periksa Korban

Laporan itu dibuat pada Sabtu (31/7/2021), dan terdaftar dengan Nomor: LP/B/997/VII/2021/SPKT/Polres Metro Jakarta Pusat/Polda Metro Jaya.

"Benar sudah diterima laporannya, sementara kita tindaklanjuti dan dalam proses," kata Wisnu saat dikonfirmasi, Senin (2/8/2021).

Korban melaporkan sejumlah satpam yang menganiaya dengan Pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan dan 351 KUHP terkait penganiayaan.

Wisnu menyatakan, sejauh ini pihaknya sudah menindaklanjuti kasus ini dengan meminta keterangan korban selaku pelapor.

"Sudah diminta keterangan pelapornya," kata Wisnu.

Polisi juga akan memeriksa satpam yang diduga menganiaya dan mengeroyok korban. Namun Wisnu belum bisa memastikan kapan pemeriksaan akan dilakukan.

"Sementara proses ya," kata dia.

Adapun peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Jumat (30/7/2021) pekan lalu, saat Zaelani hendak bertanya terkait sertifikat vaksinasi dosis kedua yang belum ia dapatkan.

Vaksinasi kedua itu sudah dilakukan Zaelani pada 31 April lalu. Namun, sertifikat vaksinasi keduanya tak kunjung muncul di aplikasi peduli lindungi.

"Sertifikat vaksinasi pertama saya ada di aplikasi, kok yang kedua sampai hari ini enggak ada. Akhirnya saya inisiatif nelpon hotline 119 dan saya diarahkan ke tempat saya vaksin, yaitu di GBK," kata Zaelani.

Berdasarkan arahan petugas call center itu, akhirnya Zaelani mendatangi sentra vaksinasi di pos V GBK.

Namun sesampainya di Pos V GBK, Zaelani dilarang oleh satpam untuk masuk menemui panitia vaksinasi.

Satpam itu beralasan hanya peserta vaksinasi yang hari itu mendapat jadwal vaksin yang diperkenankan untuk masuk.

Ia diarahkan oleh satpam itu ke Pos II, namun rupanya itu adalah vaksinasi untuk pengemudi ojek online.

Akhirnya, ia diarahkan kembali ke Pos V. Namun ia tetap dicegat oleh dua orang satpam yang menjaga akses masuk.

Akhirnya terjadi perdebatan antara Zaelani dan kedua satpam. Zaelani mengotot hendak menemui panitia vaksinasi karena ia telah mendapat arahan dari petugas call center 119.

Namun Satpam juga mengotot melarang Zaelani masuk karena area di dalam dikhususkan untuk peserta vaksinasi yang telah terjadwal.

"Di situ kita adu argumen. Akhirnya dua satpam itu memanggil temannya 5-6 orang. Chaos di situ, akhirnya kejadian pemukulan," kata Zaelani.

Zaelani tak ingat berapa orang satpam yang memukulinya karena situasi sudah kacau. Saat itu, ia hanya berupaya kabur.

Namun, satpam-satpam itu mengejarnya hingga tertangkap. Zaelani langsung digiring ke pos satpam.

"Di sana saya kembali mendapat intimidasi, di suruh teken surat damai," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/02/15180491/mahasiswa-dikeroyok-satpam-di-sentra-vaksinasi-gbk-polisi-periksa-korban

Terkini Lainnya

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke