Salin Artikel

Minta Ada Tes Covid-19 Gratis, Kepala Terminal Kalideres: Jangan Sampai Harga Tiket dan Antigen Sama

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang bus yang berangkat dari Terminal Bus Kalideres Jakarta Barat disebut berkurang drastis selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Jakarta.

Untuk itu, pihak pengelola berharap pemerintah dapat memberikan bantuan tes antigen Covid-19 gratis, seperti yang sempat diberikan pada periode libur tahun baru 2021.

Pasalnya, surat hasil tes antigen Covid-19 dan sertifikat vaksin merupakan syarat yang harus dibawa oleh penumpang saat hendak berpergian lewat Terminal Bus Kalideres.

"Penumpang kan mau agar mudah, kalau tes antigen, dia (penumpang) minta jangan sampai harga tiket dan harga tes antigen sama gitu," kata Kepala Terminal Bus Kalideres Revi Zulkarnaen saat dihubungi Senin (2/8/2021).

"Kalau dulu kita ada program tes antigen gratis, sekarang belum ada lagi. Kita masih menunggu. Harapan saya ada program tes antigen gratis lagi," ungkap Revi.

Tes antigen gratis Covid-19, kata Revi, juga banyak diminta oleh masyarakat.

Sebelumnya, layanan tes antigen gratis Covid-19 sempat diberlakukan di Terminal Bus Kalideres pada 11-25 Januari 2021 dan disambut baik oleh para calon penumpang.

Layanan tersebut merupakan bantuan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan.

Di samping itu, Revi menyebutkan bahwa jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Bus Kalideres selama PPKM level empat turun hingga 80 persen.

"Ada (penurunan penumpang sebesar) 80 persen. Kalau dulu sebelum pandemi penumpang ada 1.600, 1.700 per hari, awal pandemi penumpang turun paling banyak 400-an lah. Nah ada PPKM level empat turun jadi puluhan orang per hari," kata Revi.

Sejak penerapan PPKM Darurat pada 3 Juli 2021 hingga 1 Agustus 2021, jumlah bus yang berangkat dalam satu hari jarang melebihi 50 bus.

"3-5 Juli masih sempat di atas 50 bus yang berangkat, setelahnya sampai 1 Agustus selalu di bawah 50 bus," jelas Revi.

Sementara jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Bus Kalideres setiap harinya berkisar 20-40 orang.

Data terakhir, pada 1 Agustus 2021, hanya 36 bus yang berangkat dari Terminal Bus Kalideres dengan total penumpang 48 orang.

Pihak PO bus mulai menyiasati dengan menetapkan shift kerja bagi sopir dan kondektur bus.

"Kalau dulu kan pengemudinya banyak, sekarang sudah ada triknya diatur. Jadi sistem pemberangkatannya pengemudi kondektur diatur shift supaya semua kebagian, tapi shift-shift-an," ungkap Revi.

Untuk menghemat pengeluaran, PO bus juga hanya memberangkatkan satu bus dari dua terminal yang berbeda.

"Kalau selama ini satu terminal satu bus yang berangkat, misalnya Terminal Kalideres satu bus lalu Pulogebang satu bus, sekarang digabung penumpangnya di satu bus untuk menutupi biaya operasional," jelas Revi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/02/16320561/minta-ada-tes-covid-19-gratis-kepala-terminal-kalideres-jangan-sampai

Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke