"Yang paling banyak kematian masih di rumah sakit daripada di isoman (isolasi mandiri), datanya nanti dicek, tapi rata-rata di atas 70 persen masih di RS," kata Riza, Selasa (3/8/2021) malam.
Riza mengatakan, angka kematian akibat Covid-19 memang masih tinggi. Namun angka tersebut sudah jauh menurun dibandingkan saat puncak pandemi.
"Dan memang dalam dua pekan (terakhir) ada di atas 100 tapi jauh lebih turun dari sebelumnya. sebelumnya pernah sampai 300 per hari, 200 per hari," kata Riza.
Penurunan angka kematian tersebut seiring dengan penuruan angka penularan. Angka penularan Covid-19 yang menurun memberikan dampak tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang juga turun, sehingga pasien Covid-19 yang bergejala berat bisa dirawat dengan baik di rumah sakit.
"Ruang ICU (terisi) tinggal 76 persen, jadi turun cukup drastis. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan turun lagi," kata Riza.
Dia meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dan mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga dipastikan pandemi bisa terkendali.
"Dan juga masyakarat mari kita dukung semua kerja-kerja bersama ini untuk menurunkan penyebaran Covid-19 di DKI," kata Riza.
Kompas.com mencatat angka kematian di Jakarta dalam dua pekan terakhir, 21 Juli-3 Agustus 2021 mencapai 1.823 kasus. Jika dihitung secara rata-rata, angka kematian pasien Covid-19 mencapai 130 kasus per hari.
Berikut penambahan angka kematian pasien Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir:
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/04/07491991/wagub-dki-30-persen-pasien-covid-19-meninggal-saat-isolasi-mandiri