Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan, jumlah BOR di wilayah administratifnya semakin menurun setelah pihaknya melakukan penanganan Covid-19.
Dia membandingkan, per Kamis kemarin, BOR di 32 RS rujukan di Kota Tangerang menyentuh 49 persen. Kemudian, per Jumat ini, BOR di RS menyentuh angka 46,9 persen.
"Alhamdulillah kalau data BOR, terakhir udah di bawah 50 persen ya, kemarin 49 persen," ucap Arief kepada awak media, Jumat.
Jika dibandingkan, tingkat keterisian kasur khusus Covid-19 di RS pada awal Juli 2021 sempat menyentuh angka 93 persen.
Tingginya BOR pada awal Juli membuat kasur khusus Covid-19 di salah satu tempat rujukan, yaitu RSUP Sitanala, Kota Tangerang, terisi seluruhnya.
Hari demi hari terlewati, BOR di RS semakin berkurang. Pada 2 Agustus 2021, tingkat keterisian kasur khusus Covid-19 menyentuh angka 55,31 persen.
Tak hanya itu, menurut Arief, angka kematian akibat Covid-19 juga semakin berkurang, hingga di bawah 10 pasien meninggal per harinya.
"Kaitan dengan penanganan Covid-19, angka kematian udah single digit ya," ucap Arief.
Berkait BOR di RSUP Sitanala, kini tingkat keterisian kasur sana yakni 40 persen.
Ketua Satgas Covid-19 RSUP Sitanala Sarwoko sebelumnya berujar, BOR di RS itu tergolong menurun tajam.
"Kemarin (BOR) sempat 100 persen. Saat ini menurun tajam, sekitar 40 persen BOR-nya," ucap dia melalui pesan singkat, Rabu (4/8/2021).
Di sisi lain, BOR di ruang intensive care unit (ICU) masih tergololong tinggi saat ini, yakni menyentuh angka 75 persen.
Dia mengakui, penurunan BOR yang cukup tajam itu turut memengaruhi kebutuhan oksigen di fasilitas kesehatan itu. Kini, kebutuhan akan oksigen juga menurun.
Tak hanya itu, penurunan BOR di RSUP Sitanala membuat pengelola RS hendak membongkar dua tenda darurat yang sempat didirikan guna mencegah terjadinya kelebihan kapasitas.
Adapun dua tenda itu merupakan ruang instalasi gawat darurat (IGD) pasien Covid-19.
Pihaknya bakal membongkar dua tenda darurat yang berkapasitas 22 kasur khusus pasien Covid-19 itu pada 1 September 2021.
Pembongkaran itu dilakukan bulan depan karena saat ini beberapa kasur di tenda masih terpakai. Pihaknya masih menjadikan ruang IGD asli di RS itu sebagai ruang ICU khusus Covid-19.
Nantinya, saat jumlah pasien di ICU telah menurun, pihaknya bakal kembali mengalihfungsikan ruangan itu sebagai ruang IGD umum.
Dia menambahkan, saat ini juga sudah tidak ada antrean pasien Covid-19 di RSUP Sitanala.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/06/20441981/sempat-sentuh-93-persen-bor-covid-19-di-rs-kota-tangerang-kini-469-persen