Salin Artikel

Vaksinasi Bumil di Kota Tangerang: POGI Pastikan Aman, Pemkot Janji Tambah Lokasi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mulai memperluas kembali sasaran vaksinasi Covid-19 di wilayah tersebut pada Kamis (19/8/2021).

Melalui arahan Pemerintah Pusat, Pemkot Tangerang turut menggelar vaksinasi untuk ibu hamil dengan total target 3.157 orang yang disuntik mulai Kamis kemarin.

Pengalaman bumil terima vaksinasi

Seorang ibu hamil, Titi Widyastuti, mengaku sempat merasa khawatir saat hendak mengikuti vaksinasi Covid-19.

Namun, berkat bujukan serta penjelasan soal manfaat vaksin, Titi memberanikan diri mengikuti vaksinasi di Puskesmas Karawaci Baru, Karawaci, Kota Tangerang.

"Deg-degan sih awalnya. Karena kan ibu hamil baru dapat rekomendasi buat divaksin," kata Titi kepada awak media, Kamis.

Titi berujar, proses skrining kesehatan yang dijalani sebelum menerima vaksin tergolong lancar.

Usai disuntik, dia juga tidak merasakan keluhan atau efek samping apa pun.

Sebelum divaksin, kata Titi, dia juga tidak melakukan persiapan khusus.

Titi berharap, dengan mengikuti vaksinasi itu, anaknya juga mampu mendapatkan imun untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Wulan, yang juga ibu hamil, mengaku ingin divaksin agar anaknya mampu mendapatkan imun.

Dia mengaku tidak merasakan efek samping apa pun selama observasi atau usai divaksin.

Sama halnya dengan Titi, sebelum divaksin, Wulan tidak melakukan persiapan khusus.

Bakal perluas lokasi vaksin

Pemkot merencanakan, vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil akan digelar di 33 RS di Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, sementara ini, pihaknya baru menggelar vaksinasi Covid-19 di 38 puskesmas dan di RSUD Kota Tangerang.

Namun, dalam waktu dekat, Pemkot bakal menggelar vaksinasi untuk ibu hamil di seluruh RS di Kota Tangerang.

"Di 33 RS nanti ke depan semuanya dan puskesmas jadi sentra vaksin ibu hamil. Mudah-mudahan ini bisa dilakukan," ungkap Arief pada awak media, Kamis.

Pemkot juga berencana memperbanyak lokasi vaksin ibu hamil guna mempercepat capaian vaksinasi target tersebut.

Tak hanya itu saja, kata Arief, penambahan lokasi vaksin juga dilakukan karena jumlah ibu hamil yang tercatat di data Dinas Kesehatan ada sebanyak 38.000 orang.

Akan tetapi, jumlah ibu hamil yang memenuhi persyaratan sebagai penerima vaksin Covid-19 di sana hanya ada sekitar 3.000 orang.

Adapun syarat yang dimaksud adalah para ibu hamil yang memilik kandungan berusia 13-33 minggu.

"Dalam mempercepet ibu hamil sekarang kita kejar 3.000 dulu. Karena, kriteria yang masuk, yakni minggu 13-33 yang boleh divaksin," kata politikus Demokrat itu.

Kata Arief, berdasarkan uji klinis, vaksin tersebut aman untuk mereka yang sedang mengandung.

"Masyarakat enggak usah khawatir, ini untuk kebaikan kebaikan diri sendiri, keluarga, dan bangsa," ucapnya.

POGI sarankan ibu hamil divaksinasi

Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) cabang Banten mencatat, ada 368 ibu hamil di Kota Tangerang yang pernah terpapar Covid-19 selama pandemi.

Oleh karena itu, Kepala POGI cabang Banten Bayu Winarno berujar, untuk mencegah penyebaran virus di antara ibu hamil, mereka disarankan untuk menerima vaksinasi Covid-19.

"Rekomendasi POGI, vaksin Covid-19 aman untuk ibu hamil," ucapnya.

POGI mendukung upaya pemerintah yang mencanangkan vaksinasi ibu hamil secara serentak di Indonesia pada Kamis ini.

Dia mengungkapkan, vaksin Covid-19 tidak memberikan efek samping kepada janin yang berusia 13-33 minggu.

Pasalnya, pada masa tersebut, janin tak lagi berproses dalam pembentukan organ.

Sebelum minggu ke-13 atau hingga minggu ke-12, janin tengah berproses untuk membentuk organ.

Selama pembentukan organ, diharapkan janin tidak menerima kandungan kimia apa pun.

"Insya Allah enggak ada (efek samping ke janin). Kalau dilakukan di atas 12 minggu, aman. Karena, proses 12 minggu ini adalah pembentukan organ-organ, sehingga diharapkan tidak ada bahan kimia," papar Bayu.

Dia menambahkan, jarak antara vaksinasi pertama dan kedua pada ibu hamil sama dengan jarak vaksinasi target lain, yaitu selama 28 hari.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/20/06183761/vaksinasi-bumil-di-kota-tangerang-pogi-pastikan-aman-pemkot-janji-tambah

Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke