"Pemasangan CCTV bertujuan mengetahui kelompok warga mana yang menjadi pemicu sehingga dapat diselesaikan masalah tawurran antar warga Johar Baru," kata Dhany, Senin (23/8/2021).
Saat ini CCTV sudah ada di sejumlah titik. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak. Sebagian CCTV yang sudah terpasang juga tidak berfungsi.
Dengan penambahan CCTV, diharapkan polisi lebih terbantu dalam menyelidiki kasus tawuran yang kerap kali terjadi di wilayah Johar Baru.
Dhany menilai, tawuran yang terus berulang itu disebabkan oleh perilaku antar kelompok warga yang sudah lama berseteru. Jadi bukan karena adanya jembatan yang menghubungkan kedua wilayah.
"Saya sejak awal tidak yakin terjadinya tawuran antar warga Johar Baru disebabkan adanya jembatan yang menghubungkan dua wilayah yang kerap dijadikan tempat tawuran, tapi perilaku. Itu yang akan dituntaskan," ujar Dhany.
Ia mengungkapkan, pihaknya akan berkomunikasi dengan Polres Metro Jakarta Pusat, FKDM, lurah, RT, dan RW untuk melakukan identifikasi apa yang menjadi penyebab tawuran antar warga di Johar Baru.
"Apa yang menjadi titik persoalan. Ini yang harus diselesaikan pencetusnya," ujar dia.
Tawuran antar warga Baledewa dengan Tanah Tinggi kembali terjadi di perempatan Kota Paris, Kecamatan Johar Baru, Minggu malam. Polisi menyebutkan, tawuran itu hanya berlangsung sekitar 10 menit dan langsung dibubarkan. Sejauh ini belum ada laporan terkait korban jiwa atau luka.
Sepekan sebelumnya pada 16 Agustus malam, tawuran antar warga Baladewa dan Tanah Tinggi juga terjadi yang mengakibatkan seorang warga tewas.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/23/16120401/kawasan-rawan-tawuran-di-johar-baru-akan-dipasangi-cctv