Bagi warga Depok, banjir yang terjadi akibat luapan Kali Licin ini sudah jadi fenomena biasa, saking seringnya terjadi.
Keadaan ini membuat kendaraan harus ekstra hati-hati ketika hendak melintas.
"Meluap dari pukul 01.30 sampai sekarang baru bisa ditangani sedikit-sedikit. Kami kerja sama dengan PUPR Kota Depok," kata Komandan Pleton Operasional Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Merdy Setiawan, pada Kamis siang di lokasi.
"Sampah-sampah yang ada di sini menghalangi aliran Kali Licin. Ditambah dampak dari kejadian kemarin (angin puting beliung), banyak pohon tumbang dan aliran sungai dari Bogor meluap," lanjutnya.
Selama melakukan penanganan, petugas menemukan banyak benda yang menyumbat aliran kali, mulai dari batang pohon berukuran besar hingga kasur.
Salah seorang warga setempat sekaligus pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Jami Al Istiqomah, Gandi, menyebutkan bahwa bukan hanya sampah penyebab banjir di Simpang Mampang rutin terjadi.
"Kali Licin memang sudah dangkal. Dulu pernah saya normalisasi tahun 2016 sepanjang dari madrasah sampai bendungan sana," kata Gandi di lokasi.
"Selain itu, banyak jembatan-jembatan yang milik pribadi yang tidak sesuai dengan standar. Itu juga jadi sampah-sampah dapat tersangkut," ia menambahkan.
Menurut Gandi, sedikitnya ada 5-6 RT yang kini kebanjiran, terbagi di RW 010 dan RW 006.
"RW 010 ada dua RT, RW 006 hampir empat RT yang terendam," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/23/13425351/simpang-mampang-depok-banjir-sejak-dini-hari-padahal-tidak-diguyur-hujan