Salin Artikel

Di Balik Patung Jakob Oetama yang Sederhana, Pena Berharga dan Penyertaan Tuhan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok wartawan senior sekaligus salah satu pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, diabadikan dalam wujud patung setengah badan di Bentara Budaya Jakarta.

Patung perunggu itu, bersanding dengan printis Kompas Gramedia lainnya, PK Ojong.

Pematung Azmir Azhari (68) menceritakan bagaimana sosok sederhana seorang Jakob Oetama (1931-2020) semasa hidupnya yang tercermin pada patung setengah dada tersebut.

"Keseluruhan dari sorot mata, dari senyumnya, dari kerutan-kerutan di wajahnya. Itu semua dirangkum dalam penampilan utuhnya," ungkap Azmir selepas peresmian patung Jakob Oetama di Bentara Budaya Jakarta, Senin (27/9/2021).

Melalui patung yang ia kerjakan selama tiga bulan itu, Azmir ingin menggambarkan sosok Jakob yang kerap memperjuangkan kemanusiaan dan kebinekaan.

"Saya mempelajari karakternya, dan terlihat sifatnya dengan pengayoman, perlindungan, dan sikap kasih sayangnya terhadap sesama manusia yang tinggi. Beliau memperjuangkan kemanusiaan dan kebinekaan. Karakter itu saya saya masukan ke karya saya," jelas Azmir.

Lanjut Azmir, semangat kebinekaan Jakob juga dituangkan secara langsung dalam tulisan yang diukir di bawahnya.

"Cita-cita besar dan semangat keberagaman dalam kebinekaan kami bawa dalam lingkup yang kecil Kompas Gramedia, Indonesia kecil atau Indonesia mini menjadi ideologi yang terus dikembangkan, Jakob Oetama," tulis plakat tersebut.

Selain itu, Azmir menyoroti sebuah pena di dalam saku patung Jakob. Ia mengatakan, pena tersebut sebagai perwujudan kontras antara kesederhanaan sosok Jakob, dengan kemewahan karyanya.

"Penampilan Pak Jakob itu sederhana, tapi memiliki pena yang berharga. Dia sangat menghargai penulisannya. Dan memang penulisannya sangat berharga untuk pers nasional," ungkap Azmir.

Selain pena yang menarik perhatian, di sisi kiri patung juga terdapat ukiran kata berbahasa asing yang seakan terukir secara diam-diam.

Penyertaan Tuhan

Tulisan "Providentia Dei” yang berarti penyertaan Allah, menjadi sepatah kata yang kerap diselipkan Jakob Oetama di kala mengisahkan perjalanan hidupnya, terutama dalam membesarkan Kompas Gramedia.

"Patung ini mengungkapkan bagaiamana sikapnya terhadap kemanusian, dan cara berfikirnya, serta segala sesuatu itu atas keikutsertaan Tuhan, sehingga keberhasilan bisa diraihnya dalam mendirikan Kompas Gramedia," ungkap dia.

Di situ, terselip makna kerendahan hati bahwa ada campur tangan llahi dalam setiap usahanya, sekaligus rasa syukur tiada akhir pada Tuhan Yang Maha Esa.

"Filosofinya itu yang ditulis di patung itu. Pak Jakob mengatakan bahwa segala sesuatunya itu adalah ikut sertanya Tuhan dalam keberhasilan seseorang," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/27/22144901/di-balik-patung-jakob-oetama-yang-sederhana-pena-berharga-dan-penyertaan

Terkini Lainnya

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke