Iwan memarkir sepeda ontelnya di depan gerbang monumen. Beberapa bendera, termasuk Bendera Merah Putih, menghiasi ontelnya. Mayoritas bendera komunitas pesepeda.
Di bagian belakang, tertulis "Gowes Silaturahmi Memperingati Kesaktian Pancasila. Purwokerto-Jakarta".
Iwan sengaja mengayuh ontel dari kampung halamannya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, menuju Monumen Pancasila Sakti, lokasi penculikan dan pembunuhan enam jenderal beserta satu letnan TNI AD itu.
Peristiwa tersebut yang kemudian melatarbelakangi tercetusnya G30S atau Gerakan 30 September.
"Tujuan saya gowes, silaturahmi antarkomunitas dan memperingati Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang tujuh pahlawan revolusi," kata Iwan saat ditemui di lokasi.
Iwan merupakan anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Korwil Banyumas.
Ia berangkat dari alun-alun Purwokerto pada Minggu (26/9/2021) pagi, dan menginjakkan kaki di Monumen Pancasila Sakti pada Kamis (30/9/2021).
Iwan sebenarnya ingin masuk dan melihat monumen tujuh pahlawan revolusi tersebut. Namun, keinginannya belum tercapai karena petugas harus mensterilkan lokasi.
Sebab, keesokan harinya (hari ini), Presiden Joko Widodo akan melaksanakan upacara di Monumen Pancasila Sakti.
"Ingin masuk aslinya, tapi kalau udah denger kayak gini, masak kita nggak menghormati? Ya kita harus menghargai," ujar Iwan.
Beredar informasi bahwa Monumen Pancasila Sakti akan kembali dibuka untuk umum pada Sabtu (2/10/2021). Namun, Iwan tidak berniat ke monumen itu lagi.
Tujuan selanjutnya adalah rumah saudaranya di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Mau ke Lebak Bulus dulu, tempat saudara. Paling satu dua hari, terus pulang ke Purwokerto," kata Iwan.
Iwan juga tidak berniat sekadar mampir di basecamp Kosti Jakarta Timur yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Monumen Pancasila Sakti.
Padahal, Sekjen Kosti Jakarta Timur Andre sudah menawarinya untuk mampir beristirahat.
"Udah ditungguin (saudara) masalahnya. Udah dihubungi," ucap Iwan.
Pilih gowes sendiri
Iwan menempuh jarak lebih kurang 350 kilometer, dari Purwokerto ke Lubang Buaya, menggunakan ontel tanpa didampingi teman-teman di komunitasnya.
"Ya namanya orang punya kesibukan sendiri-sendiri. Kalau saya kan belum ada kesibukan, jadi bisa. Ada waktu," ujar Iwan.
"Orang namanya di komunitas kan siapa yang punya waktu, berangkat," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai pencuci mobil itu.
Iwan mengaku lebih memilih gowes sendiri karena fleksibel.
"Mau istirahat di mana-mana kan enak," kata dia.
Selama di perjalanan, Iwan sempat mengalami masalah. As roda sepedanya menghantam beton di jalan. Itu terjadi di Indramayu, Jawa Barat.
"Pas ada pengecoran, jadi belakang ada mobil, diklakson saya turun. Enggak tahu ada lubang, masuk di situ," ujar Iwan.
Kendati demikian, ia tetap melanjutkan perjalanan.
"Lanjut aja. Soalnya udah ditungguin teman di Cibitung," ujar dia.
Selama perjalanan, Iwan tak ingat berapa kali ia istirahat karena saking seringnya.
"Pokoknya capek, berhenti, capek, berhenti," kata Iwan.
Tempat istirahat favoritnya adalah SPBU atau masjid. Selain ramai dan dinilainya aman, ia juga bisa mandi.
Dana pribadi
Iwan mengaku memakai dana pribadi untuk gowes Purwokerto-Jakarta.
"Tetapi, sebagian ada yang dikasih sama teman-teman (komunitas) pas pelepasan dari alun-alun Purwokerto," kata dia.
Selama di perjalanan, banyak orang yang menawarkan tumpangan kepadanya. Iwan juga sering mendapatkan makanan gratis.
"Rata-rata semua pada menerimalah. Di jalan juga ada orang yang ngasih. Orang ngasih masak ditolak?" ucap Iwan.
Setelah satu atau dua hari di rumah saudaranya di Lebak Bulus, Iwan berencana pulang. Ontelnya tidak akan ia kayuh lagi.
"Nanti dimasukkin ke mobil, dibawa pulang ke Purwokerto," tuturnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/01/07402191/cerita-iwan-gowes-sepeda-ontel-purwokerto-lubang-buaya-peringati-hari
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan