JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, tidak semua peserta Jakpreneur ujungnya mendapatkan akses modal untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Anies menjelaskan, program Jakpreneur yang digagas untuk mengubah program OK-OCE tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pelaku UMKM saja.
"Bahwa Jakpreneur ini bukan sebuah program yang template, yang artinya untuk semua UMKM diberikan materi yang sama, (tentu) tidak," ujar Anies saat ditemui setelah acara Malam Apresiasi Jakpreneur Fest 2021 di Museum Bank Mandiri, Minggu (24/10/2021).
Anies mengatakan, anggota Jakpreneur akan diberikan dukungan sesuai dengan kebutuhan saja.
Misalnya kebutuhan untuk belajar mengelola keuangan, kebutuhan untuk belajar strategi pemasaran dan juga kebutuhan untuk akses permodalan.
"Kita menilai apa yang menjadi kebutuhan kemudian ada kolaborator yang bisa membantu memberikan dukungan baik ide, gagasan, pasar maupun permodalan," ucap dia.
Itulah sebabnya, ucap Anies, dari 287.000 UMKM yang bergabung dalam program Jakpreneur, baru 147.759 yang diterbitkan izin agar bisa mengakses permodalan.
Anies mengatakan, total keseluruhan peserta yang bergabung dalam Jakpreneur adalah 287.000 UMKM yang mendapat pendampingan dari 44 kecamatan di seluruh DKI Jakarta.
"Ada yang sudah dilatih secara langsung 176.000, kemudian yang didampingi ada 155.000," tutur dia.
Adapun jumlah realisasi program Jakpreneur tersebut pernah dikritik oleh Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Gembong Warsono.
Gembong mengatakan, program itu menjanjikan akan mencetak 361.518 wirausaha baru, namun target dalam perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 target diubah menjadi 278.971.
Gembong juga menyoroti realisasi pencapaian UMKM yang bisa mendapat akses permodalan hanya 1.064 dari target yang dijanjikan Anies.
"Hanya sebanyak 0,3 persen saja (yang terealisasi), namun dalam RPJMD perubahan targetnya turun menjadi 278.971 wirausaha baru. Data di atas dapat kami simpulkan bahwa tanpa adanya pandemi pun program ini akan sulit mencapai target yang sudah dicanangkan," kata Gembong, 2 Agustus 2021.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/25/06393281/tak-semua-wirausahawan-jebolan-jakpreneur-dapat-akses-modal-ini