Salin Artikel

Keluhan Pungli di SDN Jurumudi Baru, Uang Perpisahan Kepala Sekolah hingga LKS

Praktik pungli itu dikeluhkan oleh salah seorang pengguna Twitter dengan nama akun @iya_latip pada Minggu (24/10/2021) siang.

Keluhan @iya_latip terbagi ke dalam beberapa cuitan.

Di cuitan pertamanya, akun @iya_latip mengatakan bahwa praktik pungli tersebut bermodus meminta uang kepada wali murid untuk perpisahan Kepala Sekolah SDN Jurumudi Baru.

Akun @iya_latip turut menandai akun Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, @AriefWismansyah, di cuitan pertamanya.

"#1. @AriefWismansyah di SDN Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, banyak pungli, wali murid wajib bayar untuk perpisahan kepsek (kepala sekolah) Rp 20.000," tulis akun tersebut, dikutip pada Senin (25/10/2021).

@iya_latip kemudian membuat cuitan kedua yang masih membahas praktik pungli di SDN Jurumudi Baru.

Namun, bentuk praktik pungli di cuitan kedua berbeda dengan bentuk praktik pungli di cuitan pertama.

Dia mengatakan, pihak SDN Jurumudi Baru mewajibkan orangtua untuk membayar lembar kerja siswa (LKS).

Padahal, seharusnya orangtua siswa tak harus membayar LKS.

Dalam cuitan kedua, @iya_latip menandai akun salah satu kantor media, akun Ombudsman, dan akun Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.

Dia juga kembali menandai akun Arief.

"#2. @AriefWismansyah LKS bayar, padahal gratis. Selalu ada celah untuk minta duit @tangerangnews @OmbudsmanPh @nadiemmakarim," tulis @iya_latip.

Saat dikonfirmasi, Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Helmiati berujar bahwa akun @iya_latip merupakan salah satu wali murid di SDN Jurumudi Baru.

Dia mengklaim, praktik minta duit dengan alasan perpisahan Kepala Sekolah SDN Jurumudi Baru itu bukanlah pungli.

Namun, praktik minta duit itu berdasarkan keputusan Komite Sekolah SDN Jurumudi Baru.

"Komite benar ada pengumpulan dana untuk memberikan kenang-kenangan kepala sekolah yang pensiun 1 November (2021)," ucap Helmiati melalui sambungan telepon, Senin.

Kata dia, komite di sekolah itu inisiatif untuk memberikan kenang-kenangan, tanpa diketahui pihak SDN Jurumudi Baru maupun Dindik Kota Tangerang.

Keputusan terkait kenang-kenangan itu sempat dirapatkan oleh komite sekolah dan koordinator wali kelas di setiap kelas.

Rapat itu tidak melibatkan guru dan kepala sekolah.

"Hasilnya menetapkan Rp 20.000 iuran bagi yang mampu dan bersedia. Hasil rapat itu sudah ditandatangani komite di atas materai," urai Helmiati.

Kemudian, dia menduga bahwa sosialisasi soal iuran kenang-kenangan itu tidak tersampaikan secara benar kepada seluruh orangtua murid.

Sehingga, ada orangtua murid yang menganggap bahwa iuran itu wajib.

Menurut Helmiati, berdasarkan pemeriksaan, iuran itu untuk orangtua yang mampu dan bersedia.

Meski demikian, pihaknya telah menyuruh SDN Jurumudi Baru untuk menyetop pemberian kenang-kenangan itu.

Uang yang sudah terkumpul juga diminta untuk dikembalikan.

"Atas hal tersebut, Dindik menghentikan. Yang sudah bayar kita suruh balikkan uangnya," sebut dia.

Terkait keluhan soal pembayaran LKS, kata Helmiati, pihak SDN Jurumudi Baru tidak menjual LKS ke orangtua siswa.

Pasalnya, Dindik Kota Tangerang sudah menganggarkan pengadaan LKS untuk murid menggunakan biaya operasional pendidikan (BOP).

"Penjualan LKS enggak ada, (LKS) free dari Dindik karena Dindik menganggarkan melalui BOP," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/25/16172121/keluhan-pungli-di-sdn-jurumudi-baru-uang-perpisahan-kepala-sekolah-hingga

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke