Salah satu korban, JA (5), diduga hendak menyelamatkan diri.
Hal itu diungkapkan oleh seorang petugas UPT Batuceper BPBD Kota Tangerang Anggoro, yang memadamkan kebakaran serta mengevakuasi korban.
"Korban yang paling kecil (JA) ada di dekat pintu," paparnya melalui sambungan telepon, Selasa.
Anggoro menduga bocah itu hendak menyelamatkan diri berdasar posisi jenazahnya saat ditemukan.
"Iya, kayaknya," jawabnya saat ditanya apakah JA hendak menyelamatkan diri berdasar posisi jenazahnya.
Anggoro berujar, kedua orangtua JA yang berinisial J (35) dan E (31), serta nenek JA yang belum beridentitas, ditemukan tewas terbakar di lokasi berbeda-beda.
Seluruh korban ditemukan dalam keadaan hangus terbakar.
"Posisi tiduran semua dan hangus terbakar. Di atas (lantai 2) dekat kamar mandi satu (jenazah), di dapur satu (jenazah), dan di kamar lantai satu ada satu (jenazah)," urainya.
Dia menambahkan, pihak pemadam kebakaran tidak menemukan kesulitan saat melokalisasi titik api.
Namun, saat pihaknya mendatangi lokasi, kondisi api sudah besar.
"Enggak ada kesulitan. Tapi, api sudah membesar. Titik api kita belum bisa pastiin asalnya dari mana. Ruang paling hangus di lantai dua, karena bahannya dari triplek, jadi habis semuanya," tutur Anggoro.
Kronologi
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim sebelumnya berujar, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
Sekitar pukul 04.30 WIB, seorang tetangga korban sekaligus saksi mendengar suara gaduh seperti suara benda yang terjatuh.
Selain itu, saksi tersebut juga melihat kepulan asap yang masuk ke kediamannya.
Saat saksi keluar dari kediamannya, ternyata asap tersebut muncul dari rumah yang berada persis di sebelahnya.
Warga lantas mengubungi pemadam kebakaran. Tim pemadam langsung mendatangi TKP dan memadamkan kebakaran.
"Saat api padam, diketahui ada empat korban orang meninggal posisi ada dalam rumah," ungkap Abdul.
Dia menduga bahwa kebakaran itu disebabkan oleh korsleting listrik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/09/13232241/bocah-korban-kebakaran-di-metland-puri-diduga-hendak-menyelamatkan-diri