Dia mengatakan, proposal sponsorship bisa segera diselesaikan apabila lokasi sirkuit Formula E sudah ditetapkan oleh Formula E Operation (FEO).
"Nanti begitu venue sudah ditetapkan kemudian titik mana saja yang kami bisa untuk bisa mendapatkan sponsor itu baru insya Allah bulan depan proposal fiks dan bisa mencari sponsor dengan lebih masif lagi," kata Gunung dalam siaran langsung lewat akun instagram @jakprogroup, Selasa (9/11/2021).
Gunung mengatakan, saat ini calon sponsor masih banyak yang melihat dan menunggu perhelatan Formula E.
"Mereka masih wait and see," tutur dia.
Gunung klaim calon sponsor sudah banyak yang tertarik untuk bergabung membiayai perhelatan balap mobil listrik tersebut. Namun Gunung enggan menyebut siapa saja sponsor yang akan ikut ambil bagian di Jakarta E-Prix 2022.
"Sponsor itu sudah mulai bergerilya dan sudah banyak potensi sponsor," ujar Gunung.
Pendanaan dari sponsor, kata Gunung, akan digunakan untuk menutupi kekurangan pembayaran commitment fee senilai lima juta poundsterling atau setara Rp 96,6 miliar (kurs 1 poundsterling = 19.337 rupiah).
Tambahan biaya commitment fee tersebut merupakan hasil negosiasi PT Jakpro yang meminta uang senilai Rp 560 miliar yang sudah disetor tahun 2019-2020 bisa digunakan untuk penyelenggaraan Formula E buat tiga tahun yaitu 2022, 2023 dan 2024.
"Kami juga harus nambah di situ, tapi tidak banyak, ditambah 5 juta (poundsterling), di mana lima juta ini merupakan dana sponsor, jadi tidak ada APBD sama sekali," ucap Gunung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/09/20350961/proposal-sponsorship-formula-e-belum-jadi-karena-lokasi-sirkuit-belum