Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Mila Ananda mengatakan, pemangkasan dilakukan guna mencegah pohon tumbang.
Ada pohon yang dipangkas ringan, sedang, berat dan ada juga yang dilakukan penebangan.
"Pangkas ringan sebanyak 1.241, sedang 2.172, berat 613 pohon dan penebangan 107 pohon," kata Mila Ananda, Jumat (26/11/2021).
Mila mengatakan, penopingan dilakukan pada dahan pohon yang sudah terlalu lebat dan menjulur ke badan jalan. Sementara pohon yang ditebang biasanya sudah dalam keadaan kering ataupun keropos.
"Kami tinjau terlebih dahulu kondisi pohonnya, jika memang dinilai sudah kering, mati dan keropos baru kita tebang," ujar Mila.
Mila mengatakan, ada 70 petugas pasukan hijau yang diterjunkan untuk memangkas dan menoping pohon. Mereka disebar di delapan kecamatan di Jakarta Pusat.
"Mereka yang melakukan penopingan, dan menangani pohon yang tumbang," kata Mila.
Mila juga meminta bantuan warga untuk segera melapor jika menemukan pohon yang rawan tumbang dan harus ditoping. Untuk melapor, warga cukup menghubungi nomor Jakarta Siaga 112. Nomor tunggal panggilan darurat itu bisa dihubungi 24 jam nonstop dan bebas pulsa.
"Kalau memang kondisi pohon sudah terlihat lebat, ataupun sudah tidak subur bisa lapor ke kami. Kita akan tinjau dulu, jika memang patut ditoping akan kita toping," tutupnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 26 kejadian pohon tumbang saat angin kencang melanda wilayah ibu kota pada Selasa (23/11/2021) lalu.
Kejadian pohon tumbang itu terjadi di lima wilayah DKI Jakarta.
Di Jakarta Pusat, pohon tumbang terjadi di wilayah Karet Tengsin, Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat.
Akibat pohon tumbang di Karet Tengsin, salah satu warga, Prayogo (30) mengalami luka memar di bagian wajah dan punggung. Ia langsung dilarikan ke RS AL Mintohardjo pasca kejadian itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/26/16025931/4133-pohon-di-jakarta-pusat-dipangkas-sepanjang-2021