Salin Artikel

Epidemiolog Duga 70 Persen Warga Jakarta Sudah Terpapar Covid-19 sehingga Punya Antibodi Alami

Perkiraan ini masuk akal menilik studi yang pernah dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada Maret 2021 lalu, bahwa 44-45 persen warga Jakarta telah memiliki antibodi Covid-19 alami.

Padahal, saat itu belum ada program vaksinasi dan tingkat penularan kalah masif dibandingkan pertengahan 2021 ketika terjadi gelombang dua akibat varian Delta.

"Bulan Maret saja infeksi alamiahnya sudah 45 persen, apalagi di bulan Juli yang waktu itu terjadi badai (gelombang dua)," kata Miko kepada Kompas.com, Jumat (26/11/2021).

"Menurut saya mungkin sudah 70 persen bahkan yang (memiliki antibodi Covid-19 hasil) infeksi alamiah," tuturnya.

Hal ini kemungkinan menjadi pembeda Jakarta dengan kota-kota di Eropa yang saat ini mengalami lonjakan kasus Covid-19, padahal cakupan vaksinasinya sama-sama tinggi.

Di Jakarta, antibodi warganya kemungkinan sudah lebih kuat karena pernah terinfeksi Covid-19, bahkan terinfeksi lebih dari sekali.

Sementara itu, di Eropa, karena mitigasi Covid-19 yang baik dengan pembatasan yang ketat hingga karantina wilayah, antibodi alamiah itu tak banyak terbentuk.

Namun, Jakarta dan banyak wilayah di Indonesia menebus antibodi ganda dengan harga yang sangat mahal, yaitu maraknya korban jiwa akibat Covid-19 pada pertengahan 2021 lalu.

"Di Jakarta banyak yang sudah terinfeksi dua sampai tiga kali, jadi menurut saya jumlah orang yang terinfeksi akan berkurang atau jumlah penularan yang akan berkurang karena infeksi alami dan vaksinasi," jelas Miko.

"Maka peluang penularan terinfeksi di Jakarta akan kecil. Tapi yang saya takutkan kebijakannya salah karena dibukanya langsung lebar-lebar," ujarnya.

Sebelumnya, hal serupa juga disampaikan Gubernur Anies Baswedan hingga Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti.

"Secara kolektif, sudah ada kekebalan di masyarakat Jakarta. Masyarakat yang terekspose dengan virus SARS-CoV-2, persentasenya sudah tinggi," ujar Anies kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (24/11/2021).

"Kedua, (warga Jakarta) sudah mengalami vaksinasi dengan angka vaksinasi yang presentasenya tinggi," tambah Anies.

Saat ini, berdasarkan data fasilitas kesehatan, Pemprov DKI sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama terhadap lebih dari 11 juta warga (123 persen dari target) dan dosis dua 8,9 juta warga (100 persen dari target).

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/26/19061651/epidemiolog-duga-70-persen-warga-jakarta-sudah-terpapar-covid-19-sehingga

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke