Salin Artikel

Banjir Rob di Muara Gembong, Warga: Ya Allah, dari Kamis Ora Surut, Tolongin, Bupati Ora Ada

Banjir rob masuk hingga ke dalam rumah warga. Akibatnya, aktivitas warga terganggu.

Dalih (37), warga Kampung Muarajaya, Desa Pantai Mekar, mengatakan, hingga kini banjir belum juga surut sehingga warga kesulitan tidur karena khawatir banjir makin tinggi.

"Ya Allah, bang, banjir dari Kamis ora surut, entar surut, entar tinggi. Kemarin tinggi banget pas hari Sabtu sampe sepaha, bang. Untung barang-barang udah saya naikin. Ini mau tidur ge susah banget. Mana anak rewel. Tolongin apa bang biar dibenerin, bupati kita ora ada pisan ini (bupati enggak ada sama sekali)," ujar Dalih dikutip Warta Kota, Selasa (7/12/2021).

Bersama suami dan anak-anaknya, Dalih hanya bisa bertahan di rumahnya yang terendam banjir rob. Anak-anaknya yang masih balita kerap menangis karena tidak nyaman dengan kondisi tersebut.

Sementara itu, suami Dalih tidak bisa bekerja karena akses jalan terputus. Suami Dalih memilih tetap di rumah karena khawatir air makin tinggi.

"Kalau air tinggi gimana? Kalau mau ngungsi juga ngungsi ke mana, orang semua banjir. Belum lagi kalau rumah ditinggalin kagak aman, suka ada aja yang hilang pas lagi banjir gini. Serba salah," ucap Dalih.

Warga lainnya bernama Rahim (47) mengatakan, banjir rob terjadi sejak Kamis pekan lalu.

Ketika itu angin bertiup lebih kencang dari biasanya hingga membuat air laut meluap dan menggenangi rumah warga.

Sejak merendam permukiman warga pekan lalu, banjir rob tidak pernah benar-benar surut.

Permukaan air biasanya naik pada pagi hari, kemudian makin tinggi menjelang siang. Setelah itu, air surut tapi kemudian naik kembali.

"Jadi banjir tahunan, apalagi sekarang lagi angin barat, air naiknya pagi. Kalau angin timur ini robnya bisa malam. Begini aja terus, kagak ada surutnya," kata Rahim.

Sejak banjir menerjang, Rahim yang merupakan nelayan tidak bisa melaut. Ia pun kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Adapun Kampung Muarajaya menjadi salah satu wilayah yang kerap dilanda banjir rob paling parah.

Hal itu disebabkan kampung tersebut merupakan daratan paling utara di antara batas pantai lainnya. Lokasinya pun paling dekat dengan Jakarta Utara.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Banjir Rob Kembali Merendam Rumah Warga Muaragembong Bekasi". (Warta Kota/Rangga Baskoro)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/07/16592861/banjir-rob-di-muara-gembong-warga-ya-allah-dari-kamis-ora-surut-tolongin

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke