Salin Artikel

Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Dimulai, Pemkot Jakarta Utara Targetkan 204.000 Penerima

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara telah memulai program vaksinasi anak usia 6-11 tahun pada Selasa (14/12/2021).

Jumlah penerima vaksin Covid-19 melalui program ini ditargetkan sebanyak lebih kurang 204.009 anak.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, jumlah tersebut merupakan data dari Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Sudin Dukcapil) Jakarta Utara.

"Khusus Jakarta Utara, ada 204.009 anak usia 6-11 tahun yang terdata di Dukcapil Jakarta Utara," kata Ali saat menghadiri acara kick off kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN Pegangsaan Dua 07, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Ali mengatakan, kick off vaksinasi tersebut dilaksanakan di setiap kecamatan. Lebih lanjut, kelurahan masing-masing akan menggelar vaksinasi di satu sekolah hingga rampung.

"Setelah itu, baru ke sekolah-sekolah berikutnya," kata Ali.

Menurut Ali, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak tersebut difokuskan di sekolah karena sekolah memiliki data siswa yang lengkap.

Sarana prasarana serta fasilitas di sekolah juga memadai untuk menggelar kegiatan vaksinasi.

"Jadi tidak ada masalah dan kami kerjakan di sekolah-sekolah. Rencananya nanti satu sekolah selesai, pindah ke sekolah lain termasuk swasta," kata dia.

"Sekolah swasta yang memiliki dokter dan fasilitas sendiri, lalu ingin melaksanakan (vaksinasi), sudinkes akan memfasilitasi vaksinnya, vaksin yang digunakan Sinovac," ucap Ali.

Kegiatan kick off vaksinasi Covid-19 ini digelar setelah Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 bagi anak sudah bisa diberikan per Selasa (14/12/2021).

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/14/09512911/vaksinasi-covid-19-untuk-anak-dimulai-pemkot-jakarta-utara-targetkan

Terkini Lainnya

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke