TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan, terdapat dua orang yang bekerja di Bandara Soekarno-Hatta dan terkonfirmasi positif Covid-19.
Ia menambahkan, dua orang pegawai Bandara Soekarno-Hatta itu tinggal di wilayah Kota Tangerang.
Adanya temuan tersebut membuat pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berkoordinasi dengan pengelola Bandara Soekarno-Hatta berkait penelusuran (tracing) yang hendak dilakukan.
"Kita lagi koordinasi dengan Bandara Soekarno-Hatta karena ada laporan. Ada dua pegawainya yang tinggal di Kota Tangerang positif Covid-19," papar Arief pada awak media, Rabu (5/1/2022).
Hingga saat ini, dia mengaku belum mengetahui apakah kedua pegawai bandara itu tergolong pasien yang terpapar Corona varian B.1.1.529 alias Omicron atau bukan.
"Enggak tahu, belum tahu. Yang pasti beliau (dua pegawai bandara) sudah positif Covid-19," ucapnya.
Di sisi lain, Arief mengungkapkan bahwa salah satu di antara dua pegawai itu adalah petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta.
Kemudian, satu pegawai lagi teridentifikasi sebagai pasien dari klaster keluarga. Dalam satu rumah pegawai itu setidaknya ada empat orang yang positif Covid-19.
"Yang satu itu jadi klaster keluarga. Satu rumah empat (anggota). Ini ada satu lagi petugas Avsec, makanya kita minta hari ini Satgas Covid-19 Kota Tangerang berkordinasi dengan Satgas Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta," tutur Arief.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 petugas di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta terkonfirmasi positif Covid-19 ketika tes usap rutin pekan lalu.
Mereka dikategorikan suspek varian Omicron karena kemungkinan terpapar dari pelaku perjalanan luar negeri.
Mengutip Kompas.id, Selasa (4/1/2021), sebanyak 15 petugas itu terdiri dari 14 petugas Farmalab dan satu petugas I-lab.
Semuanya tengah dikarantina sembari menunggu hasil pemeriksaan whole genome sequencing atau WGS oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
”Mereka suspek Omicron, termasuk anggota keluarga dari satu petugas I-Lab. Untuk hasil pemeriksaan WGS-nya belum keluar,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Senin kemarin.
Petugas Farmalab suspek Omicron terdiri dari tiga petugas tes usap dan 11 petugas administrasi. Semuanya tinggal di mes yang sama.
MA Gunawan, Manager Whole Sales Farmalab menyebutkan, ke-14 petugas dalam satu tim atau sif itu terkonfirmasi positif Covid-19 ketika tes rutin setiap dua pekan pada 31 Desember. Malam harinya mereka langsung dikarantina di rumah sakit darurat Wisma Atlet.
”Kami protokol kesehatannya ketat. Semua sudah vaksin dan booster, tetapi terpapar juga seiring dengan kenaikan kasus positif di luar negeri. Mereka rata-rata tidak ada gejala,” katanya.
Sementara itu, petugas I-lab suspek Omicron merupakan petugas administrasi. Ia terkonfirmasi positif Covid-19 ketika tes usap rutin setiap dua pekan.
Vera, Manajer ILab, mengatakan, petugas tersebut terkonfirmasi positif ketika tes usap pada 30 Desember dan menjalani isolasi mandiri di rumah. Untuk spesimennya diserahkan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Soekarno-Hatta.
”Terpapar kemungkinan besar dari pelaku perjalanan luar negeri karena sehari-hari di Terminal 3. Setelah ketahuan positif, sempat karantina mandiri di rumah karena tidak ada gejala. Hari Minggu ditelepon puskesmas kalau suspek Omicron sehingga dipindahkan ke RSPI Sulianti Saroso,” ucapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/05/16541471/2-pegawai-bandara-yang-terpapar-covid-19-tinggal-di-tangerang-salah