Salin Artikel

Pemkot Jaktim Akan Menata Trotoar di Depan RS UKI Setelah PKL Direlokasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur akan menata trotoar di depan Rumah Sakit (RS) Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, setelah para pedagang kaki lima (PKL) direlokasi.

Asisten Pemerintahan Jakarta Timur Eka Darmawan mengatakan, pihaknya akan mencari bantuan dari corporate social responsibility (CSR) untuk menata trotoar sepanjang 200 meter itu.

"Bukan anggaran (Pemkot), tetapi CSR. Nanti kami dan Pak Wali Kota cari," kata Eka kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).

Rencananya, trotoar depan RS UKI akan dibuat taman dengan lebar jalan untuk pejalan kaki sekitar 1,2 meter.

"Nanti Sudin Pertamanan menyiapkan tanaman, Sudin Bina Marga membuat jalan, Sudin SDA menyiapkan tanahnya," ujar Eka.

Terkait protes PKL yang direlokasi, Eka menganggap itu sebagai hal yang wajar. Sebab para pedagang tersebut sudah berdagang selama lebih kurang 25 tahun.

Puluhan PKL menolak direlokasi dari tempat berjualan sembari membentangkan spanduk bertulisan Kami Berdagang Berdasarkan Pergub No. 10 Tahun 2015 dan Hanya Demi Sesuap Nasi.

Ada pula spanduk dengan kalimat, Bapak DPR Tolong Jangan Diam, Bantu Kami Rakyat Jelata.

Salah satu PKL, Neli Manalu, menolak dipindahkan karena tempat yang disediakan tidak layak dan sepi pengunjung.

"Kalau dikasih relokasi yang layak enggak masalah, ini dikasih (di) Pasar Rebo yang sepi. Ya enggak ada penghuni, ya kan?" kata Neli kepada wartawan.

Sebelumnya, Lurah Cawang Didik Diarjo mengatakan, relokasi dilakukan karena PKL menyalahi Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Karena PKL berjualan di trotoar dan menimbulkan kemacetan dan membuat kawasan RS UKI kumuh," ujar Didik saat dikonfirmasi, Selasa (11/1/2022).

Didik mengatakan, sekitar 21 pedagang akan direlokasi ke dua lokasi binaan (lokbin), yakni Cililitan dan Susukan.

"Yang dipindah PKL yang di depan pintu I dan II RS UKI, dipindah ke lokbin," kata Didik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/18/20121661/pemkot-jaktim-akan-menata-trotoar-di-depan-rs-uki-setelah-pkl-direlokasi

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke