Salin Artikel

Sudah 3 Hari, Banjir di Kecamatan Benda Masih Setinggi 40 Sentimeter

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah kelurahan di Kecamatan Benda, Kota Tangerang, masih terendam banjir hingga Kamis (20/1/2022), sejak Selasa (18/1/2022).

Tiga kelurahan yang terendam banjir hingga Kamis ini adalah Jurumudi, Jurumudi Baru, dan Benda.

Tarmuji (26), seorang warga RT04/RW08, Jurumudi, Kecamatan Benda, berujar bahwa banjir tertinggi di permukimannya sempat menyentuh angka 60 sentimeter.

"Ada paling (tertinggi) 60 sentimeter. Sekarang sudah mulai surut, paling 40 sentimeter sekarang mah," tuturnya saat ditemui, Kamis.

"Ini paling parah Rabu kemarin. Pas hari Selasa, banjirnya enggak terlalu parah," sambung Tarmuji.

Pada Rabu kemarin, banjir sempat memasuki kediamannya dengan ketinggian air sekitar 20 sentimeter.

Kemudian, pada Kamis hari ini, banjir tak lagi memasuki kediamannya.

Menurut dia, banjir itu surut dengan sendirinya dan bukan karena disedot.

Sebab, hingga Kamis ini, Pemerintah Kota Tangerang belum menyedot banjir yang ada di lingkungan itu.

Tarmuji menyebut, banjir itu tak akan surut jika tidak disedot lantaran nihilnya drainase di RT04/RW08, Jurumudi.

"Banjir surut bukan karena disedot. Kalau di sini kalau enggak disedot, enggak bakal surut," katanya.

Dia mengaku tak akan mengungsi karena takut jika harus meninggalkan barang-barang di kediamannya.

Tarmuji tinggal di rumahnya bersama istri, Nurlela berusia 20 tahun, dan anaknya, Irhas berusia 1,5 tahun.

"Saya takut ada yang hilang di rumah. Selagi masih bisa tidur di rumah, ya sudah tidur saja," ucap dia.

Lusi, warga di permukiman yang sama, juga mengaku banjir di sana sempat berada di ketinggian 60 sentimeter.

"Banjir dari hari Selasa. Kemarin (Rabu), tingginya sempat 60 sentimeter," ucapnya.

Menurut dia, banjir di permukiman itu terjadi hampir setiap tahun.

Banjir disebabkan tak adanya drainase di permukiman tersebut.

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin sebelumnya menyebutkan bahwa banjir di Kecamatan Benda itu disebabkan oleh drainase di bawah Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II tak mampu menampung debit air.

Sebagai informasi, beberapa wilayah di Kecamatan Benda memang berdekatan dengan Tol JORR II.

"Penyebabnya akibat saluran air yang berada di bawah Tol JORR II tak memadai. Akibatnya air meluap ke jalan dan pemukiman warga," ujar Sachrudin dalam keterangannya, Selasa.

Menurut Sachrudin, pihaknya sudah menyampaikan kondisi drainase di bawah Tol JORR II ke PT Jasamarga Kunciran-Cengkareng (JKC), selaku pengelola tol tersebut.

Kondisi drainase itu sudah disampaikan Pemkot Tangerang ke PT JKC sekitar tiga bulan lalu. Sahcrudin mengatakan, PT JKC tak kunjung merepons hingga saat ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/20/16451741/sudah-3-hari-banjir-di-kecamatan-benda-masih-setinggi-40-sentimeter

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke