Salin Artikel

Langgar Jam Operasional, Duck Down Bar di Jakarta Selatan Disegel Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya melakukan razia protokol kesehatan ke sejumlah tempat hiburan malam di kawasan Jakarta Selatan. Satu di antaranya disegel dengan pemasangan garis polisi.

Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa menjelaskan, razia tersebut berlangsung pada Kamis (27/1/2022) malam hingga Jumat (28/1/2022) dini hari.

Dari situ, Mukti menyebut bahwa mayoritas tempat hiburan malam yang didatangi petugas mematuhi batas jam operasional hingga pukul 22.00 WIB.

"Semalam kami membubarkan keramaian di daerah SCBD, mayoritas sudah close bill," ujar Mukti saat dikonfirmasi, Jumat.

Namun, kata Mukti, terdapat satu tempat hiburan malam di kawasan Gunawarman yang masih beroperasi hingga pukul 00.30 WIB.

Selain itu, jumlah pengunjung di tempat hiburan malam tersebut diduga melebihi kapasitas maksimal yang ditentukan pada masa pandemi Covid-19.

"Pas kami putar ke kawasan Gunawarman ternyata Duck Down Bar ini masih padat," kata Mukti

"Pertama melanggar protokol kesehatan, yang kedua melanggar jam tayang (operasional)," kata Mukti.

Akibat pelanggaran tersebut, Mukti menyebut bahwa tempat hiburan malam itu langsung disegel petugas dengan memasang garis polisi.

Selanjutnya, Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menindaklanjuti temuan pelanggaran protokol kesehatan tersebut.

"Jadi bar ini ditindak, minumannya kita periksa dan kita (pasang) police line," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/28/17524841/langgar-jam-operasional-duck-down-bar-di-jakarta-selatan-disegel-polisi

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke