JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran kerap terjadi di kawasan Tambora, Jakarta Barat, akhir-akhir ini. Camat Tambora Bambang Sutarna mengatakan, hal tersebut disebabkan banyak faktor.
"Tambora itu daerah padat, rumahnya itu rumah panggung. Kebanyakan rumahnya itu kontrakan kecil," jelas Bambang kepada wartawan, Senin (31/1/2022).
Selain itu, faktor yang paling menjengkelkan baginya adalah, masih ada warga yang bandel dan menggunakan sistem kelistrikan yang tidak standar keamanannya.
"Kebanyakan mereka masih bandel memakai kabel yang tidak standar, kemudian colokan yang tidak standar pula," keluh Bambang.
Padahal, pihaknya sudah sering menggelar OPAL (operasi penertiban aliran listrik) yang dilakukan bersama Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Satpol PP, hingga PLN.
"Kita sudah lakukan kegiatan OPAL. Kita sudah lakukan operasi itu terus menerus sebetulnya," imbuhnya.
Meski langkah antisipasi telah dilakukan, Bambang mengatakan faktor terpenting untuk mencegah kebakaran adalah kesadaran masyarakat itu sendiri.
"Sudah dilakukan, imbauan-imbauan itu. Imbauannya penggunaan kabel standar, jangan banyak colokan. Kemudian kalau rumah ditinggal, tolong dimatikan listriknya. Tapi memang perlu kesadaran warga masyarakat juga," kata dia.
Kepada warga Tambora khususnya, Bambang pun meminta agar mereka lebih sadar akan bahaya kebakaran mengingat Tambora termasuk daerah yang rawan kebakaran.
"Masyarakat harus taat aturan. Ini kan banyak yang langgar aturan," tutup dia.
Terbaru, kebakaran melanda permukiman di Jalan Kali Anyar 3, Kelurahan Kali Anyar, Kecamatan Tambora, pada Senin (31/1/2022) pukul 07.04 WIB.
Kasie Operasional Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat Sjukri Bahanan mengatakan api menghanguskan total 19 rumah yang berdiri di atas area seluas 200 meter persegi.
"Api menghanguskan 19 rumah yang terdapat di RT 03, RT 06, RT 07, RT 08, di RW 01 Kelurahan Kali Anyar, Tambora," jelas Sjukri saat dikonfirmasi, Senin.
Pihaknya menduga, api berasal dari rumah industri konveksi di salah satu bangunan.
"Diduga terjadi kebocoran gas pada alat setrika di salah satu rumah konveksi," jelas Sjukri.
Akibat kebakaran itu, pihaknya menaksir kerugian yang dialami warga mencapai Rp 4 miliar.
Sementara iru, Kapolsek Tambora Kompol Faruk Rozi mengatakan pihaknya akan menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut.
"Kita akan dalami apa penyebab kebakarannya. Untuk olah TKP, nanti akan bekerja sama dengan tim Labfor Bareskrim Polri, sesegera mungkin," kata Faruk kepada wartawan, Senin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/31/20132041/kebakaran-kerap-melanda-camat-tambora-banyak-yang-bandel-pakai-colokan