Salin Artikel

Bocah 6 Tahun di Jagakarsa Disetubuhi Tukang Siomay Berujung Trauma Bertemu Lelaki

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak berinisial ZF (6) di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, diduga menjadi korban persetubuhan.

ZF disetubuhi oleh K alias Tebet yang tak lain tukang siomay. Pelaku biasa berdagang keliling di kampung tempat korban tinggal.

Orangtua ZF, MBR pun telah melaporkan kasus bejat pelaku ke Polres Jakarta Selatan. Laporan itu tertuang dalam nomor LP/B/183/I/2022/RJS pada 24 Januari 2022.

Awal mula terungkap

Aksi bejat K aliat Tebet terungkap setelah ZF melapor ke ayahnya, MBR pada Jumat (21/1/2022).

MBR bercerita bahwa ZF melalui telepon mengadukan soal perbuatan K alias Tebet yang terjadi di kontrakan kawasan Jagakarsa.

"Via telepon (mengadunya) karena saya kan kerja. Itu Jumat minggu lalu. Awalnya cerita sama tetangga. Karena cerita sama saya takut, takutnya saya berantem sama si tersangka ini," ujar MBR, Sabtu (29/1/2022).

Saat itu, ZF bercerita bahwa dia telah dicabuli hingga disetubuhi oleh K alias Tebet. Perbuatan itu yang membuat ZF mengeluh sakit pada bagian kemaluan saat buang air kecil.

"Saya pancing-pancing terus akhirnya dia cerita hingga sampai terjadi persetubuhan. Kalau waktu kejadian persisnya kapan saya tahu. Cuma dicerita kemarin," kata MBR.

MBR saat itu membawa ZF ke rumah sakit untuk melakukan visum guna membuat terang perkara yang dialami putrinya itu.

Keterangan sementara dari dokter saat visum, terdapat lecet pada bagian kemaluan ZF.

"Kemaren pas kemaren divisum belum ada hasilnya si dokter tersebut bilang ada lecet," kata MBR.

Minum air cucian celana dalam

Kepada MBR, ZF juga bercerita bahwa selain dicabuli dan disetubuhi juga sempat melihat perilaku pelaku yang tak normal.

"Setelah disetubuhi, celana dalam anak saya dicuci terus diperas (airnya) dimasukin botol terus diminum (pelaku)," kata MBR.

Saat ZF mengadu, MBR mengaku belum mengetahui pasti tanggal dan bulan perbuatan keji yang dilakukan K alias Tebet.

Namun, yang diingat dari cerita putrinya bahwa pencabulan dan persetubuhan terjadi pada sore hari, tepat saat warga sholat maghrib.

"Kalau pencabulan di depan rumah, di saat menjelang maghrib kan sepi. Kalau melakukan persetubhan itu di dalam kontrakan saya," kata MBR.

Disetubuhi beberapa kali

MBR menambahkan, pelaku diduga melakukan persetubuhan terhadap ZF itu lebih dari satu kali.

Terakhir kali perbuatan itu dilakukan sebelum ZF cerita ke orangtuanya pada Jumat (21/1/2022).

"Pelaku melakukan tidak sekali, dua kali, tapi sering," kata MBR.

Perbuatan cabul K alias Tebet juga dialami oleh rekan ZF.

Namun, MBR masih ingin memastikan cerita anaknya itu ke orangtua teman yang diduga menjadi korban.

"Kata anak saya ada dua orang korbannya," kata MBR.

Trauma

Adapun aksi persetubuhan yang dialami ZF membuatnya mengalami trauma.

Kini ZF kerap merasakan takut apabila bertemu laki-laki dewasa yang tak dikenal.

"Iya sekarang kadang ingat, kadang tidak (soal kejadian). Kalau lihat laki-laki dewasa yang tidak dikenal dia pasti takut," ujar MBR.

MBR mengatakan, anaknya belum mendapatkan proses penyembuhan pasca pencabulan yang dialami.

Menurut MBR, ZF masih dapat bermain. Hanya saja, anak tersebut kerap ketakutan apabila melihat sosok laki-laki dewasa.

"Belum ada penanganan psikologis. Kalau main masih mau, tapi kalau lihat laki-laki asing dia takut," bebernya.

Polisi buru pelaku

Sementara itu, Kasat Reskirm Polres Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, saat ini penyidik tengah memburu pelaku.

"Kita sementara masih lidik, tapi kita sudah proses atau terima laporan (korban)," ujar Ridwan saat dihubungi, Senin (31/1/2022).

Pelaku disebut kerap berpindah-pindah tempat setelah perbuatan yang dilakukannya terhadap ZF terkuak.

"Dia (pelaku) masih bergeser-geser," kata Ridwan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/02/09374041/bocah-6-tahun-di-jagakarsa-disetubuhi-tukang-siomay-berujung-trauma

Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke