TANGERANG, KOMPAS.com - Empat orang menjual hasil tes PCR dan antigen palsu dengan harga Rp 200.000 sampai Rp 300.000 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.
Keempat tersangka yang berinisial MSF, S, HF, dan AR itu telah ditangkap kepolisian pada Rabu (23/2/2022).
Tiga di antaranya merupakan pegawai Bandara Soekarno-Hatta, sementara satu lainnya adalah petugas di sebuah klinik di dekat bandara tersebut.
"Untuk masing-masing surat (tes PCR dan antigen palsu) dikenakan Rp 200.000-Rp 300.000," ungkap Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Sigit Dany Setiono, dalam rekaman suara, Jumat (25/2/2022).
Dia mengungkapkan, keempat pelaku sudah memalsukan dua jenis dokumen perjalanan itu selama lima bulan.
Sementara itu, sepanjang Februari 2022 saja, para tersangka telah memalsukan ratusan hasil tes PCR dan antigen.
"Sudah lima bulan (beroperasi). Bahkan, bulan Februari 2022, ada ratusan surat yang sudah dihasilkan," sebut dia.
Sigit menyatakan, salah satu tersangka merupakan petugas di sebuah klinik di dekat Bandara Soekarno-Hatta.
Pelaku tersebut memiliki akses untuk menginput hasil tes PCR dan antigen palsu ke aplikasi PeduliLindungi.
Kepolisian tengah mendalami apakah tersangka itu mengakses PeduliLindungi secara ilegal atau tidak.
"Yang pasti, ada oknum dari salah satu klinik yang ada di wilayah sekitar Bandara Soetta yang terlibat dalam aktivitas ini. Yang bersangkutan memiliki akses kepada PeduliLindungi," papar Sigit.
"Dan itu terus kita dalami apakah terjadi ilegal akses," sambung dia.
Atas perbuatannya, keempat tersangka disangkakan Pasal 263 serta Pasal 268 ayat (1) KUHP tentang Pemalsuan Surat dan Dokumen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/25/15190261/5-bulan-beroperasi-pegawai-bandara-soekarno-hatta-jual-hasil-tes-pcr-dan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.