Salin Artikel

Cuaca Ekstrem di Jabodetabek, Pohon Tumbang hingga Pengemudi Ojek Tewas Tertimpa Rambu Jalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek, pada Sabtu (5/3/2022).

Berdasarkan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem tersebut terjadi sejak pukul 13.10 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Cuaca ekstrem mengakibatkan pohon tumbang di beberapa lokasi. Bahkan di Kota Bekasi, seorang pengemudi ojek online (ojol) meninggal dunia karena tertimpa rambu penunjuk jalan (RPJ) yang roboh diterpa angin kencang.

Berikut rangkuman berbagai peristiwa yang disebabkan cuaca ekstrem di jabodetabek.

Pohon tumbang di 11 lokasi

Hujan disertai angin kencang membuat sejumlah pohon tumbang di sekitar daerah Jakarta Selatan.

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Herbert Pilder, menjelaskan dirinya menerima laporan 11 peristiwa pohon tumbang.

"Informasi pohon tumbang yang tercatat saat ini ada 11 titik," kata Herbert saat dikonfirmasi, Sabtu (5/3/2022).

Herbert menuturkan dirinya tidak dapat memastikan korban jiwa ataupun luka terkait peristiwa tersebut.

Namun, ia mengatakan bahwa pihaknya sudah menangani 11 titik pohon tumbang yang ada di Jakarta Selatan.

Pohon Tumbang Timpa Bangunan Sekolah di Depok

Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos melaporkan peristiwa pohon tumbang di tiga lokasi, yakni di kelurahan Tugu, Depok Jaya, dan Cinere pada Sabtu siang.

Welman memerinci, laporan pertama pohon tumbang terjadi di jalan Bangau, Depok Jaya, Pancoran Mas, tepat di Belakang SMPN 2 Depok.

Kemudian, pohon tumbang di jalan RTM, Tugu, Cimanggis, terkena rumah warga dan di Jalan Cinere Estate, Cinere.

Menurutnya, pohon tumbang tersebut menimpa bangunan sekolah dan rumah warga. Akses warga pun sempat terputus akibat batang pohon menutupi jalan.

Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Tidak ada korban. Evakuasi dilakukan karena pohon menghalangi jalan," kata Welman.

Baliho Ambruk di Jalan Ciledug Raya Tangerang

Pada hari yang sama, sebuah baliho Hypermart, Jalan Ciledug Raya, Kreo, Tangerang, roboh akibat diterpa angin kencang.

Salah seorang warga bernama Faris menuturkan, kejadian itu terjadi di dekat gerbang tiket parkir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Deni Koswara mengatakan, pihaknya yang mendapat laporan mengenai insiden baliho roboh tersebut langsung menanganinya.

"Iya benar. Saya sudah lanjutkan ke anggota," kata Deni.

Pohon Tumbang dan Sempal di 13 Titik di Jakarta Pusat

Pohon tumbang dan sempal juga terjadi di 13 lokasi, Jakarta Pusat, akibat hujan deras disertai angin kencang.

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat, Mila Ananda, menjelaskan, ada empat lokasi pohon tumbang. Sedangkan pohon sempal atau patah batang karena diterpa angin kencang ada di sembilan lokasi.

"Laporan pohon tumbang di Jalan Gunung Sahari, Taman Buyan dan Awaludin (Tanah Abang), serta di Jalan Cempaka Putih Barat," ujar Mila, Sabtu lalu.

Mila mengatakan belasan pohon tumbang terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah Jakarta Pusat.

Meski begitu, Mila menjelaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa pohon tumbang maupun sempal tersebut.

Pengemudi Ojol di Bekasi Meninggal Dunia Akibat Tertimpa Rambu Penunjuk Jalan

Di Bekasi, seorang pengemudi ojol meninggal di rumah sakit setelah tertimpa RPJ di Jalan Juanda, Bulak Kapal, Bekasi Timur.

Kepala Pos Dishub Bulak Kapal, Bekasi, Deni Setiawan mengatakan, pihaknya menerima laporan rambu jatuh pada pukul 13.00 WIB.

"Kami arahkan teman ke sana (TKP), posisinya sudah ada korban dan reklame posisinya sudah dipinggirkan, dan korban pun dipinggirkan. Selanjutnya, korban kami bawa ke Rumah Sakit Graha Juanda, dan ketika di Rumah Sakit, pengemudi tersebut dinyatakan meninggal dunia," ujar Deni.

Deni menyebutkan, selain pengemudi ojol, ada korban lain yang mengalami luka-luka di bagian kaki. Namun, korban tersebut tidak sampai harus kehilangan nyawa.

Penjelasan BMKG soal penyebab angin kencang

BMKG memberikan penjelasan soal fenomena cuaca ekstrem  pada akhir pekan lalu. Dikutip dari Instagram @infoBMKG, angin kencang yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya itu berasal dari embusan awan Cumulonimbus (Cb).

Berdasarkan penjelasan BMKG, awan Cb sejajar dan membentuk pola garis lurus yang membentang dari utara-selatan dan bergerak memasuki daerah Banten, Jabodetabek, hingga Jawa Barat.

Hal itu diketahui dari pantauan citra radar dan citra satelit BMKG.

"Angin kencang dengan kecepatan lebih dari 25 knot ini, berasal dari embusan angin dari dalam awan Cumulonimbus yang awalnya bergerak dari Samudra Hindia barat Banten ke arah timur, hingga akhirnya memasuki wilayah Jabodetabek," dikutip dari Instagram BMKG.

BMKG juga memaparkan bahwa dampak yang dirasakan bisa berupa hujan ringan, sedang, hingga lebat yang disertai angin kencang serta kilat atau petir dengan durasi singkat di daerah yang dilaluinya.

"Pola-pola ini umumnya terjadi di siang dan sore hari, sehingga perlu menjadi perhatian masyarakat dalam periode Maret hingga April, yang merupakan periode peralihan musim di Indonesia," tulis BMKG.

BMKG menjelaskan, peristiwa angin kencang ini berpotensi masih terus terjadi di sejumlah wilayah terutama di wilayah Jabodetabek.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/07/08354691/cuaca-ekstrem-di-jabodetabek-pohon-tumbang-hingga-pengemudi-ojek-tewas

Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke