Salin Artikel

Murid SMAN 1 Tangerang Lebih Suka PTM, Belajar Lebih Fokus dan Mudah Dimengerti

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah murid Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tangerang cenderung lebih menyukai skema pembelajaran tatap muka (PTM) dibandingkan skema pembelajaran jarak jauh (PJJ).

PTM terbatas mulai diterapkan di SMA/sederajat di Kota Tangerang mulai Selasa (8/3/2022).

Agatha Christie (15), salah seorang murid kelas 10 di SMAN 1 Tangerang, mengaku lebih menyukai PTM lantaran lebih bisa menangkap materi pembelajaran.

"Lebih enak PTM karena kita bisa interaksi langsung sama guru, mata pelajarannya lebih masuk gitu," kata Agatha saat ditemui, Senin.

Tak hanya itu, saat PTM, dia juga mereasa senang karena bisa berinteraksi langsung dengan teman-teman sebayanya.

"Terus pas PTM bisa ketemu teman, seru. Selama ini di rumah itu bosan," imbuh dia.

Gadis yang sudah divaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali ini berharap PTM akan terus diterapkan.

"Semoga bisa PTM terus. Jangan PJJ lagi, bosan, enggak masuk pelajaran," sebut Agatha.

Yoga, murid lain di SMA tersebut, juga lebih menyukai PTM dibandingkan PJJ.

Sebab, dia merasa lebih memahami materi pembelajaran saat mengikuti PTM.

Saat mengikuti PJJ, Yoga mengaku kerap terganggu dan tidak fokus belajar.

"Lebih antusias PTM karena PTM itu belajarnya jadi lebih ngerti, langsung sama gurunya. Dari pada kalau PJJ, kita ke-distract sama kegiatan lain dibanding dengan belajar serius," paparnya saat ditemui.

Dia mengaku tak mempermasalahkan soal PTM berkapasitas 50 persen yang kini diterapkan.

Orangtuanya, menurut Yoga, juga mendukung penerapan PTM terbatas kali ini.

"Kalau dari orangtua saya mendukung ya untuk mengikuti PTM, soalnya saya belajar lebih serius," tutur dia.

Hal yang sama turut diutarakan murid SMAN 1 Tangerang lain yang bernama Andre.

"Kalau PTM bisa lebih serius karena atmosfernya itu atmosfer sekolah. Kalau di rumah beda, hawanya malas," sebut dia saat ditemui.

Orangtuanya pun mendukung atas penerapan PTM karena aturan itu langsung ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Banten.

"Pemberlakuan PTM itu kan dari Pemerintah Provinsi Banten juga, jadi orangtua percaya," ucap Andre.

Dalam kesempatan itu, Andre dan Yoga berharap kapasitas PTM dapat ditingkatkan sampai 100 persen murid.

"Semoga PTM sampai 100 persen, balik seperti semula," sebut Yoga yang diamini oleh Andre.

Murid yang diizinkan mengikuti PTM berkapasitas 50 persen kapasitas kelas normal.

Tiga angkatan mulai kelas 10-12 mengikuti PTM terbatas ini.

Pembelajaran di sana dimulai pukul 07.30-12.30 WIB dengan tiga mata pelajaran dalam satu hari.

Murid yang pekan ini mengikuti PTM akan mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada pekan depan dan berlaku sebaliknya.

Sejumlah infrastruktur telah disiapkan untuk menunjang PTM di SMAN 1 Tangerang seperti penyediaan wastafel, hand sanitizer, alat pelindung diri, dan lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/08/12554401/murid-sman-1-tangerang-lebih-suka-ptm-belajar-lebih-fokus-dan-mudah

Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke