JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengimbau masyarakat untuk tidak memilih-milih merek vaksin booster Covid-19. Ia meengaskan, semua merek vaksin booster sama-sama baik dan dapat meningkatkan imunitas.
"Kalau cuma booster, semua sama sajalah, apa aja semuanya oke," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/3/2022).
Hal ini disampaikan Pandu menanggapi masih rendahnya vaksinasi booster di DKI Jakarta. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut vaksinasi booster masih rendah karena banyak masyarakat yang memilih merek vaksin tertentu.
Padahal, Widya mengatakan, Pemprov DKI tak bisa menentukan jenis vaksin karena barangnya diberikan langsung oleh Kementerian Kesehatan.
Ada enam merek vaksin booster yang telah ditetapkan Kemenkes, yakni Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm.
Pandu mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan opini yang menyatakan satu vaksin tertentu lebih bagus atau lebih jelek dari yang lain. Sebab, opini itu belum tentu benar dan masih harus dibuktikan dengan penelitian lebih jauh.
"Dulu orang enggak mau Sinovac, ternyata (hasil penelitian) paling bagus, bisa menghadapi semua varian," kata Pandu.
Pandu kembali menegaskan, setiap merek vaksin booster sama-sama baik. Hal yang terpenting, merek vaksin booster berbeda dari merek vaksin dosis pertama dan kedua guna meningkatkan efektivitasnya.
"Yang penting suntikan 1, 2, dan booster beda, nah itu akan memberikan stimulasi pembentukan imun antibodi yang jauh lebih tinggi dibandingkan jika mereknya sama," ucap Pandu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/10/12302421/epidemiolog-semua-merek-vaksin-booster-sama-saja-semuanya-oke