Salin Artikel

Ramai Peziarah di TPU Semper, Penjual Bunga Kembali Bergeliat

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramainya para peziarah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara membawa berkah tersendiri bagi para penjual bunga.

Umi, salah satu penjual bunga, mengaku senang kini TPU Semper ramai peziarah jelang Ramadhan kali ini. Pasalnya, dalam dua tahun pandemi Covid-19 membuat penjualannya menurut drastis.

"Kemarin banyak peziarah tapi ini karena Senin jadi sepi. Banyaknya alhamdulillah karena katanya Covid sudah mau habis, yang tidak ziarah pada ziarah. Kan sudah dua tahun pandemi, tadinya kan enggak boleh sekarang alhamdulillah boleh," kata Umi saat ditemui di lokasi, Senin (28/3/2022).

Selama pandemi, kata dia, jualan bunga Umi selalu sepi. Dalam sehari, biasanya dia hanya mendapat Rp 50.000 hingga Rp 100.00.

"Kalau langganan datang dapat Rp 200.000-300.000," ujar dia.

Umi mengaku bersyukur apabila para peziarah ramai karena pemasukkannya dari penjualan bunga bertambah.

Apalagi jelang puasa setiap tahunnya pasti akan selalu ramai peziarah. Namun saat ini justru barang jualannya sudah mahal sejak dari agen.

"Biasanya Rp 10.000-Rp 15.000 sekarang Rp 50.000 satu kantong. Jadi jualnya kita kadang keder kalau gak punya modal, ya sudah enggak punya dagangan. Kadang pinjam dulu sama orang, entar habis dagang baru pulangin," ujar dia.

Jika peziarah tidak ramai, kata dia, penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. "Kalau ramai alhamdulillah dapat duit, tapi kalau enggak ya cukup buat makan aja," kata dia.

Dalam kondisi ramai, Umi mengaku menjual bunga per kantongnya Rp 50.000. Namun jika sepi, ia menjualnya seharga Rp 20.000 hingga Rp 25.000.

Sehari-hari, Umi berjualan bunga untuk ziarah berikut air mawar. Ia sudah melakukan itu selama puluhan tahun di TPU Semper.

Dia mendapatkan bunga itu dari pasar bunga Rawa Belong, Jakarta Barat.

Hal yang sama juga dialami Endah. Meski baru lima tahun berjualan bunga, tetapi dia merasakan dampak pandemi ketika tak ada peziarah yang datang.

Kali ini dia bersyukur peziarah di TPU Semper kembali ramai.

"Kalau mau puasa pembeli alhamdulillah ramai. Selalu ramai. Kalau hari biasa sepi. Dapat (pemasukannya) tergantung ramainya, tidak pasti," kata dia.

Adapun bunga yang dijualnya adalah bunga pandan, melati yang dijual Rp 20.000 hingga Rp 35.000 per kantong. Sedangkan air bunga dijualnya sebesar Rp 5.000 per kantong.

"Tapi kalau ada yang nawar Rp 10.000 tiga kantong ya kita kasih," ucap dia.

Pantauan Kompas.com, Senin (28/3/2022) TPU Semper cukup ramai didatangi oleh para peziarah.

Meskipun tidak datang dalam satu waktu, tetapi masyarakat silih berganti datang ke TPU tersebut untuk mengunjungi makam keluarga dan kerabatnya.

Sederet penjual bunga pun menjajakan dagangannya di tepi jalan TPU itu. Tak sedikit warga yang hendak berziarah membeli bunga-bunga yang dijual oleh para pedagang tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/28/16430661/ramai-peziarah-di-tpu-semper-penjual-bunga-kembali-bergeliat

Terkini Lainnya

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke