JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menduga proyektil yang merusak kaca gerbong kereta rel listrik (KRL) 2138 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung berasal dari senapan angin.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, dugaan tersebut berdasarkan pengamatan sementara di lapangan.
"Dugaan sementara, memang ini dilihat dari proyektilnya ini jenis senjatanya senapan angin," ujar Zulpan, Kamis (31/3/2022).
Menurut Zulpan, proyektil tersebut sudah dibawa ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Poliri untuk diidentifikasi.
"Sekarang bukti proyektil sedang kami periksakan ke Labfor," kata Zulpan.
Perusakan kaca pada gerbong KRL terjadi pada Rabu (30/3/2022) malam saat melintas di antara Stasiun Palmerah dan Stasiun Kebayoran Lama.
Sebelumnya, PT KAI Commuter menyebutkan kerusakan disebabkan aksi vandalisme pelemparan. Namun setelah ditelusuri, kaca KRL retak dan berlubang diduga akibat tembakan senapan angin.
"Tindakan vandalisme tersebut berasal dari penembakan senapan angin yang menyebabkan kerusakan pada kaca jendela," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, dalam keterangannya, Kamis (31/3/2022).
Pasalnya, PT KAI Commuter menemukan proyektil dalam KRL 2138 yang diduga dari senapan angin. Anne mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan polisi untuk mengungkap pelaku penembakan dengan senapan angin itu.
"Tindakan vandalisme terhadap kereta api sangat berbahaya dan melanggar hukum," kata Anne.
PT KAI Commuter juga mengecam tindakan tersebut dan mengimbau kepada masyarakat di sekitar jalur rel untuk melakukan pencegahan tindakan vandalisme.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/31/12395341/polisi-duga-proyektil-di-krl-tanah-abang-rangkasbitung-berasal-dari