Salin Artikel

Copot M Taufik dari Pimpinan DPRD, Ariza: Ini Sohib Saya

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku terpaksa mencopot M Taufik dari kursi wakil ketua DPRD DKI Jakarta. 

Ia mengaku melayangkan surat pencopotan itu semata-mata karena menjalankan instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra. 

"Terkait pergantian Pak Taufik yang sudah disampaikan oleh Pak Taufik (kepada media), itu adalah dari DPP," kata Riza, Selasa (5/4/2022).

Kursi wakil ketua DPRD DKI Jakarta yang ditinggalkan Taufik nantinya akan diisi oleh Rani Mauliani, yang saat ini menjabat Ketua Fraksi Gerindra. Riza menyebut pergantian ini semata-mata dilakukan untuk regenerasi. 

"Kami DPD melaksanakan apa yang sudah diperintahkan dari DPP," kata Riza.

Wakil Gubernur DKI itu pun tampak memberikan semangat kepada M Taufik yang harus kehilangan kursi pimpinan DPRD DKI. 

Hal itu terjadi usai Riza dan Taufik menghadiri sidang paripurna pembacaan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Tahun Anggaran 2021, Rabu (6/4/2022).

Sebelum berpisah dari ruang rapat di gedung DPRD DKI di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, itu, Riza sempat menepuk pundak Taufik beberapa kali.

Sambil merangkul Taufik, Ariza bilang bahwa Taufik merupakan sahabatnya.

"Ini sohib saya," ucap Ariza kepada awak media yang mengabadikan momen tersebut.

Ariza lalu mengacungkan jempolnya kepada Taufik.

Kepada awak media, M Taufik mengaku tidak merasa sedih atas pencopotan dirinya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Taufik justru berkelakar bahwa Riza Patria selaku juniornya di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta lah yang sedih atas pencopotan tersebut.

"Pak Riza yang (terlihat) sedih," kata dia.

M Taufik menuturkan bahwa sidang paripurna di hari itu bukanlah rapat terakhir yang ia pimpin sebagai Wakil Ketua Dewan.

Dia masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI selama proses pergantian antar waktu (PAW) masih berjalan.

Meski sudah digembar-gemborkan akan diganti, Taufik sampai saat ini belum menerima surat pergantian PAW secara resmi.

Dia juga sampai saat ini belum mengetahui secara pasti alasannya dicopot sebagai Wakil Ketua DPRD DKI oleh Gerindra.

"Saya belum terima surat, belum sampai sekarang," ucap Taufik.

Dua Faksi

Meski Taufik dan Ariza terlihat akrab saat tampil di publik, namun pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai ada persaingan sengit diantara keduanya. 

Kedatangan Ariza sebagai Wagub DKI disebut-sebut telah menggembosi kekuasaan M Taufik di Gerindra DKI Jakarta dan membelah internal partai itu menjadi dua faksi.

"Semenjak Ariza jadi wakil gubernur, persaingan internal keduanya cukup intens. Sehingga di Gerindra DKI ada dua kubu, M Taufik dan Ariza," kata Ujang kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ariza ditarik dari DPR RI untuk mengisi jabatan Wakil Gubernur DKI pada 15 April 2020 untuk mengisi pos yang ditinggalkan Sandiaga Uno. Baru 6 bulan menjabat Wakil Gubernur, Ariza sudah menggeser posisi M Taufik sebagai Ketua DPD Gerindra DKI.

Ariza didapuk menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, jabatan strategis yang sudah diemban M Taufik selama 12 tahun terakhir.

Mekanisme pemilihannya bukan dilakukan secara musyawarah, melainkan penunjukan langsung oleh Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto.

"Itulah yang membuat M Taufik merasa disingkirkan, merasa tidak aman dan nyaman. Harusnya Prabowo bijaksana melakukan pergantian lewat musyawarah. Ini membuat M Taufik tidak nyaman," kata Ujang.

Belakangan, Ariza pun mengeluarkan surat pencopotan M Taufik dari kursi pimpinan DPRD DKI. Ujang menilai, bukan tidak mungkin kondisi ini membuat Taufik ingin hengkang dari Gerindra. 

M Taufik sebelumnya memang tidak membantah kemungkinan itu. Ujang pun memprediksi Gerindra DKI akan mengalami kerugian jika ditinggalkan M Taufik. 

Sebab, selama menjabat Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik telah terbukti bisa membawa Gerindra memenangi dua kali Pilkada DKI. Kursi Gerindra di DPRD DKI juga selalu bertambah dalam tiga kali pemilu.

"Sedikit banyak atau besar dan kecil, Gerindra akan rugi karena Taufik merupakan tokoh di Gerindra, dan punya massa banyak di Jakarta," tutur Ujang. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/07/06510831/copot-m-taufik-dari-pimpinan-dprd-ariza-ini-sohib-saya

Terkini Lainnya

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke