Salin Artikel

Tawuran Remaja Saat Ramadhan di Bekasi, KPAD Soroti Kelalaian Orangtua Lakukan Pengawasan

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menyoroti maraknya kasus tawuran saat Ramadhan yang melibatkan remaja di Bekasi.

Ketua KPAD Kota Bekasi Aris Setiawan mengatakan, maraknya tawuran antar-remaja salah satunya disebabkan karena kelalaian orangtua dalam melakukan pengawasan.

"Banyak hal, ya. Salah satunya pemanfaatan waktu luang yang tidak disertai dengan pola pengawasan dari orangtua yang tidak melekat," tutur Aris saat dihubungi, Kamis (7/4/2022).

Aris mencontohkan, sebelum Ramadhan, intensitas pengawasan terhadap anak lebih banyak dan terbagi dengan aktivitas di sekolah.

Tenaga pendidik akan mengawasi kegiatan anak tersebut di sekolah dan lebih mudah dilakukan pengawasan secara ketat.

Ketika bulan Ramadhan, anak akan lebih banyak memiliki waktu luang sehingga pengawasan orangtua terhadap anak pun menjadi mengendur.

"Di saat yang bersamaan, hampir seluruh remaja memiliki waktu luang yang percuma, tidak dimaksimalkan. Sehingga marak kejadian aksi tawuran," kata Aris.

Terkait dengan pengawasan orangtua, ia mengimbau bagi para keluarga yang beragama Islam untuk mengisi kegiatan waktu luang dengan yang lebih positif saat Ramadhan.

Ia mengatakan, dengan adanya aktivitas yang melibatkan anak dapat menjauhkan dari perilaku kejahatan.

"Seperti 30 hari tadarusan, sehingga bisa mengurangi kegiatan yang banyak mudaratnya," tutur Aris.

Selain itu, untuk mencegah tawuran, Aris berharap kepolisian turut menjaga keamanan dan ketertiban dengan menggencarkan patroli.

"Aktivitas untuk Kamtibmas harus tetap dijalankan, terutama baik kepada peran stakeholder untuk menjaga kondusifitas di lingkungan," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, pada Senin (4/4/2022), sekelompok remaja melakukan tawuran di Gang Ayat, Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Aksi tawuran tersebut terekam oleh CCTV dan diunggah melalui akun informatif warga di media sosial Instagram.

Terlihat dalam video bahwa sekelompok remaja tersebut melakukan aksinya di dalam sebuah gang sempit di permukiman warga.

Kepala Unit Reserse Kriminal dari Polsek Pondok Gede, Iptu Tamat menjelaskan, permasalahan aksi tawuran remaja itu sudah ditangani oleh Rukun Tetangga (RT) setempat.

"Sudah diselesaikan RT dan Bhabinkamtibmas," kata Tamat, saat dihubungi, Selasa.

Dua hari kemudian, Rabu (6/4/2022), Tim Perintis Presisi mengamankan sejumlah pelajar yang diduga hendak tawuran.

Mereka yang diamankan kedapatan membawa sarung yang sudah diikat dengan batu.

Kepala Tim Presisi Polres Metro Bekasi Kota Ipda Suyono mengatakan, pelajar tersebut berencana melakukan tawuran di Jalan Raya Cipendawa.

“Kami amankan terduga pelaku tawuran yang membawa sarung dan diikat dengan menggunakan batu. Sementara kami amankan ada delapan orang. Mereka masih pelajar dan di bawah umur,” ucap Suyono kepada wartawan di Bekasi, Rabu (6/4/2022).

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/08/00291211/tawuran-remaja-saat-ramadhan-di-bekasi-kpad-soroti-kelalaian-orangtua

Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke